Kemarin, para pekerja mulai mengerjakan perbaikan tanggul yang didanai APBN tersebut. Sesuai papan proyek, pekerjaan itu dilaksanakan selama 180 hari. ''Ini pekerjaan Balai Besar. Memang kalau dibiarkan, tanggul itu bisa ambrol,'' ujar Budi Santoso, koordinator perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, kemarin.
Selain membawahkan Waduk Tempuran, Budi juga bertanggungjawab di Waduk Greneng dan Dumpil di wilayah Blora serta sejumlah waduk lain di luar Blora. Dia mengatakan, amblesnya tanggul yang juga menjadi jalan bagi warga desa setempat itu sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Semula permukaan tanggul yang diaspal itu hanya retak-retak, kemudian mulai ambles secara pelan-pelan. ''Saat diukur terakhir amblesnya sampai 60 sentimeter,'' tuturnya.

Selama ini, selain untuk mengairi areal persawahan milik warga, waduk buatan Belanda itu juga menjadi air baku PDAM. Sampai kemarin, air di waduk tersebut masih melimpah.
SUMBER : JAWA POS
0 comments:
Posting Komentar