Popular Posts

Berita Terbaru

Senin, 15 November 2010

Jelang 100 Hari, Kolbu Disorot

0 comments

Blora. Kepemimpinan Bupati Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H Abu Nafi (Kolbu) akan memasuki 100 hari, awal pekan depan.

Pasangan bupati dan wakil bupati yang dalam Pilkada diusung gabungan partai politik; PD, PKB, PPP, Hanura, PPIB dan Partai Demokrasi Pembaruan tersebut dilantik 11 Agustus. Namun oleh salah satu partai pengusungnya, PKB, kinerja kepemimpinan Kolbu dinilai belum sesuai yang diharapkan.

‘’Menjelang 100 hari kepimpinanan Kolbu, belum ada gebrakan yang berarti baik di bidang pembangunan maupun pemerintahan,’’ ujar Ketua PKB Blora, Abdullah Aminuddin, Senin (15/11).

Menurutnya, slogan perubahan yang didengungkan pasangan Kolbu, seperti saat kampanye, realisasinya telah dinanti-nantikan masyarakat. Dia menyatakan masyarakat sudah terlanjur percaya bupati dan wakil bupati yang memimpin Blora saat ini bisa membawa
Blora ke arah yang lebih baik.

Hanya saja, kata Aminuddin, di tiga bulan pertama kepemimpinan Kolbu, perubahan tersebut belum dirasakan. ‘’Justru yang terjadi ada beberapa kebijakan yang kontraproduktif dengan perubahan ke arah yang lebih baik,’’ katanya.

Dia mencontohkan mutasi pegawai belum lama ini. Mutasi tersebut memunculkan persoalan karena beberapa pegawai yang dimutasi ternyata tidak layak atau pun tidak sesuai dengan kualifikasi keahliannya. Selain persoalan mutasi pegawai, pelaksanaan pembangunan dengan dana yang bersumber dari APBD juga belum optimal. Bahkan di beberapa instansi pelaksanaan proyek dan kegiatan mengalami kemunduran jadwal. Padahal APBD telah ditetapkan lebih awal.

Aminuddin menyatakan sebagai salah satu partai pengusung pasangan tersebut, dia mengaku mempunyai beban moral dan harus selalu menjawab pertanyaan dari masyarakat mengenai pemerintahan Kolbu. Dengan kondisi seperti itu Aminuddin mengharapkan bupati dan wakil bupati tetap menjalin komunikasi yang baik dengan parpol pengusungnya, masyarakat, kalangan DPRD maupun komponen lainnya.

Tujuannya agar semua pihak mengetahui apa saja kendala yang dihadapi pemimpinnya. Sehingga pada akhirnya akan memberikan dukungan terkait program yang bakal dilaksanakan.

Menanggapi hal itu, Bupati Djoko Nugroho mengemukakan penilaian pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja. ‘’Jika ada yang mengatakan pemerintahan kami sekarang ini belum ada gebrakan, itu tergatung dari sisi mana melihatnya,’’ tandasnya.

Dia menjelaskan saat ini program dan kegiatan pembangunan yang dananya antara lain bersumber dari APBD tengah dilaksanakan. Pihaknya mewanti-wanti agar proyek dan kegiatan itu dilaksanakan dengan baik. Sementara terkait mutasi pegawai beberapa
waktu lalu, bupati menyatakan ada beberapa penempatan pegawai yang kurang tepat.

‘’Saya mengakui kesalahan itu dan akan segera saya evaluasi,’’ tegasnya. Bupati menyampaikan terima kasihnya atas saran, kritikan dan masukan dari siapapun termasuk dari parpol. Menurutnnya saran tersebut akan sangat berguna untuk kemajuan Blora.

Sumber :Suara Mereka

Read More......

Pisang Aneh Tumbuh di Blora

0 comments

BLORA- Sebuah Pisang Aneh tumbuh di sebuah desa kecil di Kabupaten Blora. Tepatnya di Desa Wonosemi, Kecamatan Banjarejo. Pisang aneh tersebut sempat menggemparkan warga sekitar. Bahkan, sejumlah warga dari beberapa daerah berbondong-bondong menyaksikan langsung dari dekat. Mereka penasaran, seperti apa pisang yang aneh dan langka itu.

Pohon pisang aneh itu berbatang layaknya seperti pohon pisang biasa. Dimana, pohon itu memiliki inggi sekitar dua meter. Namun yang membedakan adalah buahnya yang kecil, padat, dan tanpa pembatas. Sekalipun buahnya padat yang melengkung dari atas ke bawah hingga menyentuh tanah. Bahkan buah pisang itu masih terus bertambah, sehingga diprediksi buahnya makin bertambah banyak. Pasalnya, pohon dan daun pisang tersebut masih segar dan hijau

Parno, salah satu warga yang bernama menyebutkan, pohon pisang aneh itu mulai nampak berbuah sekitar satu bulan lalu. Yakni, sebelum puasa. dan puncaknya keanehan terlihat pasca lebaran kemarin.

”Tanah yang ditumbuhi pisang aneh dan langka tersebut awalnya adalah lahan sawah bengkok, garapan salah satu perangkat Desa Wonosemi,” katanya.

Dia juga menyebutkan, bahwa perangkat desa yang sawahnya ditumbuhi pisang aneh tersebut telah meninggal dunia enam bulan lalu. Perangkat desa itu meninggal dunia karena sakit. Saat ini, tanahnya digarap orang yang menyewa tahunan.

Terkait asal asal usul dari mana pohon pisang aneh itu tumbuh, Parno mengaku tidak tahu. Tetapi, ada warga yang menyebutkan bahwa pohon pisang aneh itu dulunya berasal dari Gunung Lawu

Sumber : Warta Merdeka

Read More......

Kamis, 21 Oktober 2010

Polisi Tes Kejiwaan Tersangka Pembunuh Ibu Kandung

0 comments

BLORA--Polisi Resor Blora, Jawa Tengah, Rabu, melakukan tes kejiwaan terhadap Nk, tersangka pembunuh ibu kandung di Desa Tanggel, Kecamatan Randublatung, untuk mengetahui tingkat gangguan jiwa pelaku. Kepala Polisi Resor Blora, AKBP Nurcholis, di Blora, Rabu, mengatakan, pemeriksaan dilakukan sebelum tersangka menjalani pemeriksaan hukum selanjutnya.

Hingga saat ini pelaku masih diperiksa oleh ahli jiwa dari Semarang "Hasilnya sampai sekarang masih kami tunggu," katanya. Menurut dia, jika dari hasil pemeriksaan dinyatakan positif mengalami gangguan jiwa atau gila, kasusnya batal demi hukum, kemudian penyidik mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) atas kasus tersebut.

"Penyidik mengambil alternatif mendatangkan ahli jiwa karena mendapat informasi dari sejumlah saksi bahwa kejiwaan pelaku terganggu dan sering kambuh sehingga gugur demi hukum jika yang bersangkutan menderita gangguan jiwa," katanya.

Dia menjelaskan, Nk (34) telah membunuh ibu kandungnya pada Jumat (8/10) bernama Siti Sayah (51) dan melukai Marni (35) kakak kandungnya, Ahmad Rifai (3) keponakan, dan Dapar (31) tetangganya. "Pelaku membunuh ibu kandungnya dengan menggunakan kayu yang dipukulkan ke tubuh berkali-kali, demikian juga yang dilakukan kepada tiga orang lainnya yang bermaksud memberikan pertolongan," katanya.

Kejadian yang menggemparkan warga setempat, kata dia, berawal dari keikutsertaan pelaku ke sawah, dengan maksud akan membantu mencabuti rumput. Namun yang dilakukan justru mencabuti tanaman cabai yang ditanam di sekitar sawah keluarganya, sehingga ditegur oleh Siti Sayah. "Pelaku tidak minta maaf atas kesalahannya, malah cekcok dengan ibunya hingga sampai di rumah mengamuk, lantas mengambil sebatang kayu dan menghajar ibu kandungnya hingga terkapar di ruang tamu. Keluarga dan tetangganya yang bermaksud melerai menjadi sasaran emosi pelaku," katanya.

Sampai saat ini, kata dia, pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di sel tahanan Mapolres Blora, serta masih menjalani pemeriksaan kejiwaan karena kondisinya masih labil.

Read More......

Senin, 11 Oktober 2010

Pembangunan Bandara Ngloram Diserahkan ke Exxon

0 comments

Ilustrasi (Google)
Blora-Pemerintah Kabupaten Blora dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akhirnya menyerahkan pembangunan Lapangan Terbang Ngloram, Kecamatan Cepu, kepada perusahaan minyak Exxon Mobil.

Bupati Blora Djoko Nugroho, di Blora, Kamis (7/10) mengatakan, meski sebelumnya Pemkab Blora dan Pemprov Jateng sudah menyiapkan perizinan, setelah dilakukan perundingan dengan pejabat Exxon Mobil, disepakati bersama, bahwa Exxon Mobil yang akan membangun Lapangan Terbang Ngloram.

"Kesepakatan ini juga disaksikan oleh gubernur Jateng, sedangkan keberadaan Lapangan Terbang Ngloram, jika segera dibangun, akan sangat membantu meningkatkan perekonomian warga. Harapan kami, jika mulai tahun depan sudah dibangun maka pada pertengahan 2012 sudah bisa beroperasi," katanya.

Dikatakannya, Lapangan Terbang Ngloram memiliki panjang landasan 900 meter sehingga jika pesawat jenis Foker bisa mendarat, harus menambah panjang landasan 700 meter lagi. "Tinggal diperpanjang saja," tambahnya.

Menurut dia, jika hanya perluasan diyakini bisa berjalan dengan cepat, sebab tanah di sekitar lapangan terbang adalah milik Pusat Pendidikan Latihan (Pusdiklat) Migas yang berarti milik lembaga negara.

Dia menjelaskan pula, pada 2009 Pemkab Blora sudah menyiapkan insfrastruktur pendukung di sekitar lapangan terbang, di antaranya ruas jalan menuju Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu sudah diperbaiki dengan dana Rp2,4 miliar.

Jalan dari Desa Ngloram menuju Desa Sidorejo sepanjang 5,8 kilometer, dan jalan Desa Ketuwan, Ngraho serta Kedungtuban sejauh sepanjang kilometer juga diperbaiki dengan anggaran Rp1,8 miliar yang bersumber dari APBD kabupaten dan Provinsi Jateng.
Sumber :SR Blora

Read More......

Jumat, 03 September 2010

Rawan Bajing Loncat, Polisi Jaga Perbatasan Blora

0 comments

Ilustrasi (Google)
Okezone - Untuk mengantisipasi kejahatan seperti halnya bajing loncat yang kerap beroperasi di sekitar hutan jati di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur, Polres Blora menyiagakan 1.000 petugas yang akan melakukan patroli selama 24 jam.

Nantinya, petugas akan disebar di beberapa titik rawan seperti area Cabak dan Wulung yang dikenal dengan jalur tengkorak oleh para pengguna jalan, pada malam hari.

Keterangan ini dikemukakan Kapolres Blora AKBP Isnaeni Ujianto, setelah melakukan sidak kesiapan anggota serta kesiapan jalur mudik yang terangkum dalam Operasi Ketupat Candi, Jumat (3/9/2010).

Selain mengerahkan semua anggota dari 16 polsek yang ada, nantinya Polres Blora juga akan menerjunkan pasukan bantuan yang berjumlah lebih dari 1.000, petugas yang akan disebar di 11 pos pengamanan yang berada di titik rawan kejahatan serta kecelakaan.

Petugas patroli juga dilengkapi senjata serta perlengkapan P3K, serta lampu tembak, yang disiagakan untuk mengantisipasi jika ada kecelakaan yang terjadi pada mudik tahun ini.

Read More......

Kamis, 02 September 2010

Pertamina Bayar Kompensasi Warga Kedungtuban

0 comments

Kedungtuban-PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu membayar kompensasi kepada 10 warga Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah karena lahan mereka terkena imbas aktivitas pengeboran minyak.

Taufik Riyadi dari Bagian Hubungan Masyarakat PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu, Rabu mengatakan, pembayaran kompensiasi sudah dilakukan kepada 10 warga berdasarkan luas lahan dan tingkat kerugiannya.

"Total bantuan untuk kompensasi ini sebesar Rp85,8 juta," ujarnya seraya menyebutkan pembayaran dilakukan Selasa (31/8).

Dikatakannya, 10 warga yang menerima kompensasi tersebut adalah Kamari menerima Rp17,3 juta, Parsit Rp420 ribu, Mustajab Rp24,1 juta, Kaspandi Rp11,4 juta, Nurini Rp8,1 juta, Parji Rp3,1 juta, Sabar Rp7,5 juta, Kandar Rp8,4 juta, Purwanto Rp3,6 juta dan Juli Rp1,5 juta.

"Pertamina juga memberikan bantuan berupa tas sekolah kepada siswa di SD Negeri Bajo untuk 87 siswa, serta paket sembako kepada warga yang berhak menerima di Desa Bajo, Tanjung, dan Ngraho, masing-masing 150 paket. Ini bentuk kepeduliuan kami kepada warga," ujarnya.

Camat Kedungtuban Achmad Soewono, Rabu mengatakan, warga tersebut menerima bantuan karena terkena dampak pencemaran akibat aktivitas di sumur minyak tersebut.

"Sebelumnya, warga sempat protes terhadap limbah yang mencemari pemukiman mereka yang merembes ke tanah pertanian sehingga tanah tersebut tidak bisa ditanami," katanya.

Bahkan, kata dia, warga sempat menuntut beramai-ramai pengeboran tersebut dihentikan jika kompensasi kepada warga tidak diberikan DAN aksi tersebut juga didukung anggota DPRD setempat.

Menurut dia, proyek pengeboran di Desa Bajo, sempat menimbulkan polemik, karena warga tidak mendapatkan sosialisasi, apalagi beberapa waktu lalu pernah terjadi insiden kebocoran gas di lokasi tersebut.

"Meski berjalan dua jam, namun sempat membuat panik warga, yang selama ini belum mendapatkan sosialisasi menyelamatkan diri jika ada kecelakaan di lokasi pengeboran minyak, dengan pemberian kompensasi tersebut, diharapkan warga masyarakat sekitar bisa menerima keadaan dan pelan-pelan belajar memahami situasi atas kemungkinan yang tidak bisa diprediksi," ujarnya.

Sumber : Antara

Read More......

Selasa, 31 Agustus 2010

Anak Punk Blora Tawur

0 comments

Ilustrasi (KRJogja)
Dua kelompok anak punk di Blora tawur, Selasa (31/8) dini hari tadi. Seorang anak punk, Budi Widodo (20), menderita luka parah dan harus dirawat di rumah sakit, setelah dihantam dengan balok kayu serta gitar kecil di bagian kepala.

Berdasarkan penuturan saksi mata, korban dikroyok lebih dari tiga anggota punk di alun-alun Kota Blora. Setelah mendapat laporan dari warga setempat akan kejadian tersebut, petugas langsung menyisir tempat kejadian.

Mengetahui kedatangan petugas, kawanan punk yang mengeroyok korban langsung kabur. Petugas hanya menemukan dua gitar kecil yang rusak, miras oplosan, sandal milik pelaku, serta balok yang diduga digunakan untuk menganiaya korban.

Tak jauh dari tempat kejadian, petugas juga mengamankan dua motor yang ditinggal pemiliknya. Selain menyita barang bukti, petugas juga memeriksa dua saksi yang merupakan teman korban di Mapolsekta Blora Kota.

Menurut keterangan Tegar (17), kejadian berlangsung sangat cepat. Diduga tawuran ini bersumber pada perekrutan anggota baru yang tidak wajar. “Karena tidak terima, pelaku yang berjumlah lebih dari tiga orang mengeroyok korban hingga tak sadarkan diri,” ujarnya.

Petugas hingga kini masih menyisir beberapa area untuk memburu pelaku yang telah diketahui identitasnya. Kasus ini masih dalam penanganan Polsekta Blora Kota

Sumber : KRJogja

Read More......

Rabu, 18 Agustus 2010

11 Warga Blora Positif HIV/AIDS

0 comments

BLORA - Warga di Blora yang mengidap HIV/AIDS tahun ini 11 orang. Hal itu diketahui setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima data hasil uji laboratorium dari 165 sampel darah dalam kegiatan sero survey. Sampel darah dari pekerja seks komersial (PSK) dan warga binaan (narapidana) itu diperiksa laboratorium di Semarang selama satu bulan lebih.

''Hasil uji laboratorium sudah kami terima. Hasilnya, 11 sampel darah dinyatakan positif HIV/AIDS,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Henny Indriyanti melalui Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Lilik Hernanto, kemarin.

Lilik yang didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Edi Widayat mengemukakan, terdapat fakta baru dari hasil sero survey yang dilaksanakan Juni tersebut. Yakni pengidap HIV/AIDS kali ini tidak hanya PSK, tetapi juga warga binaan di rumah tahanan.

Lilik menyebut penderita HIV/AIDS yang merupakan warga binaan rutan sebanyak empat orang, sedangkan dari kalangan PSK tujuh orang. ''Kami juga agak terkejut. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya tidak ditemukan penderita HIV/AIDS yang berstatus warga binaan rutan,'' paparnya.
Tanpa Nama Dia menyebutkan sero survey itu dilaksanakan setiap tahun. Menurutnya, survei ini tidak untuk mengetahui siapa yang terkena penyakit (identitas penderita tidak diketahui/unlinked unonimous) tetapi guna mengetahui jumlah dan penyebaran penyakit HIV/AIDS di satu daerah.

''Jadi tidak diketahui siapa saja warga yang mengidap HIV/AIDS tersebut. Bukannya kami merahasiakannya, melainkan karena memang pada sero survey identitas penderitanya tidak diketahui,'' tandasnya.

Tahun ini, 165 sampel darah yang diperiksa terdiri atas 64 dari warga binaan rutan serta 101 dari PSK di Kampung Baru Jepon, Sumber Arum Cepu, dan Nglebok Cepu.

Lilik menegaskan, temuan 11 warga mengidap HIV/AIDS bukan berarti muncul 11 penderita baru. Menurutnya, bisa jadi di antara 11 orang itu beberapa tahun lalu sudah mengidap HIV/AIDS dan tahun ini sampel darahnya diambil lagi dalam sero survey.

Selain HIV/AIDS, dari hasil pemeriksaan sampel darah itu diketahui pula jenis penyakit menular seksual yang diidap dua kelompok tersebut. Yakni dua orang dinyatakan menderita sifilis.

Sumber : Jawa Pos

Read More......

Jumat, 06 Agustus 2010

Lagu Wali Band Go International

0 comments

Wali Band (Google)
KEBERUNTUNGAN rupanya selalu menyelimuti grup band Wali. Setelah menerima banyak penghargaan di dunia musik, kini band asal Blora, Jawa Tengah, itu bisa go Internasional melalui aransemen ulang lagu-lagu Wali oleh penyanyi Fabrizio Faniello dituangkan dalam versi bahasa Inggris. Kebahagian Wali kian bertambah karena seorang produser dunia telah mengontrak lagu.

“Alhamdulillah, lagu kami bisa dinikmati oleh masyarakat dunia. Kami hanya ingin didoakan agar band kami bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat,” tutur Apoy, gitaris Wali, saat ditemui di Hard Rock CafĂ© (HRC), Jakarta Pusat, kemarin.

Lagu Wali yang mendunia itu yakni berjudul I No Can Do (Cari Jodoh) dan My Heart Is Asking You (Baik-baik Sayang)


Sumber : Pos Kota

Read More......

Makan Uang Perusahaan, Karyawan Peternakan Ayam Dipolisikan

0 comments

Gambar Google
Jombang-Sugeng Winarko (29) warga Jetis Blora, Kabupaten Blora, dilaporkan oleh Roy Adi Candra (33), asal Desa Tanjung, Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, ke Polres Jombang, Rabu (4/8/2010).

Sugeng dituding menggelapkan uang perusahaan peternakan ayam potong milik Suciati (58), warga Dusun Blawen, Desa Rejoslamet, Mojowarno, sebesar Rp 1,182 miliar. Pelapor adalah karyawan perusahaan tersebut.


Berdasarkan laporan, kasus bermula ketika Sugeng, yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan peternakan ayam potong milik korban, di Dusun Nginden Rejoslamet, Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, berperilaku mencurigakan.

Sugeng yang bekerja di bagian penjualan, semula lancar menyetorkan hasil penjualan. Namun beberapa waktu kemudian uang hasil penjualan dicurigai tak disetorkan.

Maka, Kamis 8 Mei 2009, pihak perusahaan melakukan pengecekan pembukuan. Ternyata sejumlah uang hasil penjualan tak disetorkan, jumlahnya mencapai Rp 1 miliar lebih.

Pihak perusahaan pun mengklarifikasi terlapor. Saat itulah, Sugeng mengakui bahwa dirinya tidak menyetorkan uang hasil penjualan ayam potong hingga beberapa kali. Pihak perusahaan pun meminta terlapor bertanggung jawab.

Namun setiap kali ditanya soal pertanggungjawaban keuangan yang digelapkan, hanya janji yang diberikan. Bahkan, ketika pihak perusahaan melalui seorang karyawannya, yakni pelapor Roy, menagih janji, Sugeng menolak menemui. Akhirnya, pihak perusahaan melaporkannya ke Polres Jombang.

Kasatreskrim Polres Jombang AKP Heru Nurhidayat, mengaku masih melakukan pendalaman terhadap keterangan pihak pelapor. “Kami juga akan meminta keterangan sejumlah saksi, sedangkan pihak terlapor nantinya akan kita panggil,” tegasnya.

Sumber : Zona Berita

Read More......

Kamis, 05 Agustus 2010

Bupati Blora di-PTUN-kan

0 comments

Yudhi Sancoyo (Google)
Ancaman Sumaji dan kawankawan untuk mem-PTUN-kan Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo ternyata tidak main-main. Langkah PTUN dilakukan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngliron 3, Randublatung, dari buntut pelantikan pengawas dan kasek. Gudatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) akan ditempuh, karena mereka menilai ada persoalan yang belum diselesaikan, khususnya kelulusan hasil seleksi calon kasek dan pengawas sekolah. ”Namun, bupati yang masa tugasnya tinggal delapan hari, tetap nekat melantiknya,” tandas Sumaji, Rabu (4/8).


”Jauh hari kami sudah mengingatkan ada pelanggaran peraturan bupati dan mekanisme yang salah dalam rekrutmen kasek dan pengawas. Peringatan diacuhkan, kami akan menggugat di PTUN,” katanya pada Wawasan. Sumaji yang juga kepala SDN Ngliron 3, Kecamatan Randublatung, Blora mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun rencana gugatan PTUN bersama peserta tes lain yang tidak lulus. Dari mereka, kata dia, kebanyakan adalah kepala SD yang masih aktif.

Dia dan kawan-kawannya mengaku tidak ingin mengejar jabatan. Apalagi dia saat ini masih kasek, hanya langkah yang akan ditempuhnya tidak lain ingin menegakkan aturan. Menurutnya, jika cara-cara ngawur dalam rekrutmen pengawas/kasek seperti ini diteruskan, ke depan akan kembali buruk. ”Soal Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) menggandeng Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah untuk menggelar tes sangat bagus. LPMP adalah lembaga dengan reputasi internasional. Namun, LPMP melampaui kewenangannya, bupati dan pejabat BKD harus bertanggungjawab,” kata Sumaji lagi.

Kecewa
Sekretaris Komisi A DPRD Blora, Edy Harsono ternyata juga kecewa dengan sikap bupati yang nekat melantik 346 pengawas/kasek berbagai jenjang. Terhadap upaya Sumaji dan kawan-kawan menempuh jalur hukum, dia dan kawan-kawan Komisi A mendukungnya. Faktanya, tambah Edy Harsono, memang ada persoalan yang belum beres, bahkan bila merujuk hasil koordinasinya dengan LPMP, pejabat LPMP mengaku kilaf, karena telah membuat kesalahan dengan melampaui kewenangan.

SUMBER : WAWASAN

Read More......

Kamis, 29 Juli 2010

Angka Kematian Ibu di Blora Turun

0 comments

Gambar Ilustrasi (Google)
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) terbukti efektif menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Henny Indriani melalui Kabid Pembinaan Kesehatan Masyarakat Fatkurrohim, Rabu, mengatakan sejak diterapkannya program tersebut, AKI di Blora selama tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Dia mengakui, angka kematian ibu di Blora pada 2008 cukup tinggi yaitu sebanyak 26 per 100.000 kelahiran hidup.

"Itulah kenyataan yang ada. Pada 2008 memang angka kematian ibu di Blora cukup tinggi. Bahkan, dengan jumlah itu Kabupaten Blora menduduki urutan nomor dua tertinggi se-Jawa Tengah," kata Fatkur.

Namun, setahun kemudian yakni pada 2009 melalui berbagai upaya salah satunya melalui P4K, Dinkes berhasil menurunkan angka kematian ibu di Blora menjadi 22 orang per 100 ribu kelahiran hidup.

"Dengan angka itu, urutan Kabupaten Blora menjadi nomor empat se-Jawa Tengah," katanya.

Sedangkan keadaaan pada 2010, dia mengatakan sampai pertengahan tahun ini tercatat AKI sebanyak 5 orang per 100 ribu kelahiran hidup.

"Semoga saja kondisi itu berlangsung sampai dengan akhir tahun nanti, bahkan ke depan angka kematian ibu di Blora terus menurun," katanya.

Menurut Fatkur, P4K merupakan program perencanaan persalinan menuju persalinan yang aman dan selamat.

"Jadi, pada setiap ibu hamil, diberi stiker dan kartu (catatan) tentang perencanaan persalinan yang memuat taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, transportasi ke tempat persalinan, dan calon pendonor darah," katanya.

Dia menambahkan, pada dasarnya setiap ibu hamil mempunyai risiko, dan semua persalinan dapat terjadi komplikasi.

"Jadi pada saat ibu hamil ada kriteria antara lain ada potensi risiko/potensi gawat, risiko/ada gawat dan ada tanda bahaya, selain itu juga ada gawat darurat," katanya.

Sehingga, katanya, kartu (catatan) tersebut baik bagi ibu hamil maupun petugas di lapangan dapat mengetahui secara pasti kondisi ibu hamil, sehingga dapat melakukan langkah-langkah antisipasi.

"Ada potensi risiko/potensi gawat, misalnya ibu hamil terlalu muda atau terlalu tua yang dalam kartu tersebut tercatat, termasuk jika ibu hamil ada risiko/ada gawat/ada tanda bahaya, seperti anemia, malaria, tuberkulosa paru dan hamil kembar, apalagi saat hamil ada gawat darurat," katanya.

Untuk itu, menurut Fatkur, program tersebut akan terus dilakukan karena selain terbukti efektif menurunkan AKI di Blora juga memudahkan petugas/bidan untuk mengetahui kondisi ibu hamil.

Selain program P4K, katanya, juga ada program lain yang dilakukan, yakni dengan javascript:void(0)menambah jumlah bidan di Blora. Jumlah Bidan se-Blora sebelumnya hanya 209 bidan, namun kini bertambah menjadi 400 bidan.

"Jadi dari 295 desa/kelurahan se-Blora sudah tercakup semuanya. Saat ini tiap-tiap desa/kelurahan sudah ada satu orang bidan," katanya.


Sumber : Antara


AKI Blora 2008 | DINKES BLORA | BIDAN BLORA | KESEHATAN BLORA

Read More......

Pelantikan Bupati Blora Sore Hari

0 comments

Pasangan calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) Blora terpilih Djoko Nugroho-Abu Nafi meminta agar pelantikan jabatannya pada 11 Agustus nanti digelar sore hari. Kemarin (27/7) rapat gabungan untuk membahas masalah tersebut digelar di gedung DPRD setempat.

Selain dihadiri sekretariat DPRD, rapat juga diikuti pimpinan DPRD, Sekkab Bambang Sulistya, dan Asisten III Sudarmo, Abu Nafi. Plt Sekretaris DPRD Didik Lukardono menyatakan, pelantikan calon terpilih tetap dilaksanakan 11 Agustus nanti. Karena calon terpilih menganggap 11 Agustus secara penanggalan Jawa tidak bagus untuk mengangkat ratu (bupati), maka pelantikan digelar sore hari. ''Menurut kepercayaan Jawa, jika matahari sudah bergeser ke barat, hari sudah berganti,'' katanya.

Menurut dia, agar aturan tetap dijalankan dan keinginan calon terpilih terpenuhi, maka sore hari dinilai waktu yang tepat. Didik mengaku sudah menyiapkan seribu undangan untuk pelantikan tersebut.

Sekkab Bambang Sulistya dan Asisten III Sudarmo saat ditemui di gedung DPRD mengaku kalau kedatangannya untuk rapat persiapan pelantikan. ''Ya untuk konsolidasi soal pelantikan,'' kata Sekkab.

Sementara Abu Nafi saat dikonfirmasi juga mengaku kalau kedatangannya ke gedung DPRD untuk membahas soal pelantikan dirinya. ''Ya, terkait pelantikan. Juga untuk ketemu teman-teman di DPRD,'' ujarnya

Sumber : Jawa Pos
Pilkada | Bupati Blora | Pelantikan Bupati Blora | Pilbup Blora I Kolbu

Read More......

Rabu, 28 Juli 2010

Polisi Usut Video Bokep "SMA Santo Luis"

0 comments

 Gambar Ilustrasi
Setelah beredar luas di masyarakat sejak hari minggu kemarin, Polres Blora langsung turun tangan dengan mencari data serta mengidentifikasi keberadan video dengan mendatangi sekolah yang diduga memiliki anak didik yang telah berbuat mesum.

Dari hasil penyidikan sementara, pihak sekolah mengelak jika pemeran video tersebut muridnya. Namun, polisi tetap memproses lanjut untuk menemukan pemeran serta penyebar video berdurasi sekitar delapan menit tersebut.

Rabu pagi ini, tim identifikasi dari Polres Blora mendatangi SMA Katolik Santo Luis Cepu yang diduga menjadi sekolah dari dua pelaku pemeran video mesum yang menggegerkan masyarakat Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Berdasar informasi yang berkembang di lapangan, polisi yang berjumlah lima orang tersebut kemudian menghimpun data dengan meminta keteragan dari pihak sekolah mengenai video mesum tersebut.

Selain dimintai keterangan seputar siswa, pihak sekolah yang diwakili Wakasek Bidang Kesiswaan didampingi guru bidang studi juga melihat dengan seksama video mesum yang sangat tidak pantas dilakukan seorang murid SMA, terlebih adegannya sangat vulgar seperti layakya suami istri.

Setelah melihat serta mengamati video, Stephani Widowati Wakasek Kesiswaan SMA Santo Louis Cepu mengelak jika seseorang yang berada di video terseut adalah muridnya. Dia menyakini itu karena melihat seragam serta wajah si pemeran dalam video it.

Seperti diberitakan sebelumnya, telah beredar luas video mesum yang diduga diperankan oleh salah satu murid SMA swasta di Cepu. Dalam video tersebut terlihat seorang siswa perempuan melakukan adegan layaknya suami istri dengan pasangannya yang sama-sama pelajar, mulai dari awal berpakaian hingga telanjang tanpa busana.

Lokasi pengambilan gambar diduga diambil di sebuah kamar kos yang kosong. Mengingat di sekitarnya tampak terlihat pakaian yang tergantung layaknya kamar kos serta pintu yang terbuka.

Tim identifikasi Polres Blora yang datang tetap mengambil data meski pihak sekolah dengan keras mengelak. Sekalipun di dalam file video tertulis SMA Katolik Cepu 3gp. Untuk itu, tim akan terus bergerak menyelidiki asal-usul serta siapa penyebar video tersebut.


SUMBER : OKEZONE
3gp | video porno | sma Bokep | Smk Cepu Bokep | cepu Bugil

Read More......

Video Porno Siswi SMA Katolik Cepu Beredar

0 comments

Gambar Ilustrasi
Setelah heboh video mesum penjaga toko pada pertengahan Juni lalu, kini warga Cepu, Kabupaten Blora, dibuat geger dengan beredarnya video mesum yang diduga diperankan siswa salah satu SMA swasta.

Selain telah beredar luas di masyarakat, video berdurasi sekira delapan menit itu membuat warga, terutama para orangtua resah.

Dalam video, terlihat seorang siswa perempuan melakukan adegan layaknya suami istri dengan pasangannya yang sama-sama pelajar, mulai dari awal berpakaian hingga telanjang tanpa mengenakan busana.

Pengambilan gambar diduga diambil di sebuah kamar kos mengingat di sekitarnya terlihat pakaian yang tergantung layaknya kamar kos serta pintu yang terbuka.

Dengan beredarnya video mesum tersebut, semua kalangan mulai dari pegawai kantoran, warga, hingga pelajar yang berada di warung kopi sekalipun tersita waktunya untuk melihat video berformat 3gp itu.

Sunarto, warga Balun, Cepu, Selasa (27/7/2010), mengaku resah setelah melihat video tersebut. Pria 35 tahun itu mengaku khawatir dengan anak perempuan yang juga masih duduk di bangku SMA, dan bisa terjerumus pada perbuatan yang sama.

Jajaran Polres Blora hingga Selasa sore, belum bersedia memberikan keterangan terkait beredarnya video mesum ini.


SUMBER : OKEZONE
3gp | video porno | sma Bokep | Smk Cepu Bokep | cepu Bugil

Read More......

Dishub Blora Gelar Pengoperasian Angkutan Lebaran

0 comments

Dinas Perhubungan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, merencanakan menggelar pengoperasian angkutan Lebaran 2010 mulai 3 September pukul 00.00 WIB hingga 18 September 2010 pukul 24.00 WIB.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan Blora, Bondan Sukarno, Selasa, mengatakan ada beberapa hal yang mencakup penyelenggaraan angkutan lebaran terutama keterpaduan petugas dinas perhubungan, dinas pekerjaan umum, dinas kesehatan, Sat Pol PP, dan Satlantas Polres Blora.

Ia mengatakan, cakupan lain penyelenggaraan operasi angkutan lebaran adalah menjaga kelancaran dan mengurangi kemacetan lalu lintas, penyediaan armada yang mencukupi, meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang, meningkatkan jalur alternatif, dan menekan jumlah serta tingkat kecelakaan.

"Khusus untuk kereta api, selain mengoperasikan yang reguler juga akan ada penambahan kereta, jumlahnya disesuaikan, kami sudah koordinasikan dengan pihak terkait," katanya didampingi Kepala Bidang Angkutan Sukarji dan Kepala Seksi Angkutan Barang Yoko.

Ia mengatakan, volume arus lalu lintas diperkirakan akan mengalami kenaikan dengan jenis kerdaraan pribadi dan bus angkutan umum.

Dari hasil pemantauan titik rawan arus lalu lintas pada tahun lalu, menurutnya, relatif kecil dan dapat diatasi.

Dijelaskan, secara umum kemacetan terjadi kerena kegiatan pasar tumpah seperti pada jalur pasar induk Blora, Pasar Ngawen, Jepon, Cepu, Randublatung, Kedungtuban, dan Doplang.

Ia menambahkan, bus diperbolehkan menyimpang dari daftar jam perjalanan dan boleh mengerahkan cadangan atau pariwisata dengan izin insidentil.

"Bila dipandang perlu, pelayanan pada suatu trayek dapat dikurangi untuk menunjang kebutuhan anggkutan trayek lain, sepanjang tidak mengganggu yang bersangkutan, " ujarnya.

"Kami juga konsentrasi untuk pengaturan lokasi rawan macet, rawan bencana alam pada tiap ruas jalan, persiapan jalur alternatif, dan kebutuhan rambu-rambu lalu lintas," katanya.

Tarif angkutan Lebaran 2010, kata dia, mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor.KM 1 Tahun 2009 tanggal 15 Januari 2009 tentang Tarif Dasar Batas Atas dan Batas Bawah.

Ia menjelaskan, angkutan penumpang antar kota provinsi kelas ekonomi di jalan dengan mobil bus umum, yaitu untuk bus AKAP ekonomi tarif batas atas sebesar Rp135 per penumpang per kilometer dan batas bawah Rp86 per penumpang per kilometer.

"Kalau untuk tarif bus AKAP non-ekonomi, tarifnya ditentukan oleh perusahaan otobus (PO) masing-masing, sesuai jenis pelayanan yang diberikan kepada masyarakat," katanya.


SUMBER : ANTARA

Read More......

Senin, 26 Juli 2010

Kades Tuntut Kenaikan Tunjangan

0 comments

Para kepala desa (kades) dan perangkat desa di Blora yang tergabung dalam Praja Mustika meminta pemkab setempat menaikkan tunjangan kurang hasil yang selama ini mereka terima.

Praja Mustika juga minta diberi anggaran untuk tali asih atau semacam pesangon bagi kades atau perangkat desa yang berakhir masa jabatannya. Sebab, kades dan perangkat desa merasa masih diperlakukan kurang adil oleh pemkab. ''Kami ingin ada semacam tali asih untuk kades yang pensiun. Kalau dulu diberi jam tangan seharga Rp 150 ribu bagi kades yang pensiun,'' ujar ketua Praja Mustika, Edy Sabar.

Menurut dia, tunjangan yang selama ini diberikan memang sudah tergolong banyak dibanding yang diterima di daerah lain. Namun, hal itu masih belum sebanding dengan beban kerja yang harus dijalankan. Edy menuturkan, tunjangan untuk kades Rp 600 ribu per bulan, sekdes Rp 450 ribu, kepala dusun Rp 350 ribu, dan perangkat desa lainnya Rp 400 ribu. Menurut Edy, tunjangan tersebut masih harus dievaluasi lagi. ''Apalagi penerimaannya selalu telat,'' tuturnya.

Dia menuturkan, soal tunjangan itu dasarnya hukumnya sudah jelas yakni PP Nomor 72/2005. Dalam PP itu disebutkan, aparat desa wajib diberikan penghasilan atau tunjangan minimal setara dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK). Sedangkan UMK di Blora saat ini sudah Rp 670 ribu lebih sebulan. ''Ya, kami minta minimal setara dengan UMK,'' katanya Kades Purwosari ini.

Sementara, Sekkab Blora Bambang Sulistya menyatakan, menerima masukan dari Praja Mustika. Saat ini, kata dia, tunjangan yang diberikan kepada kades dan perangkat desa di Blora adalah yang terbanyak dibanding daerah lain di Jateng. Meski demikian, usulan itu tetap akan dibahas dengan DPRD serta melihat kemampuan keuangan yang ada.''Usulan ini akan ditindaklanjuti oleh tim anggaran,'' katanya.

Terkait dengan posisi sekdes yang sudah diangkat menjadi PNS, kata dia, Praja Mustika meminta agar pemkab meninjau ulang perbup Nomor 57/2009 tentang bengkok desa. Sebab, dalam perbup tersebut menyebutkan sekdes diberi minimal 25 persen dan maksimal 40 persen tanah bengkok desa. Sebab, sudah banyak sekdes yang jadi PNS. ''Sudah jadi PNS kemudian masih diberi tanah bengkok, menurut kami berlebihan karena kades dan perangkat desa yang lain justru belum menerima tunjangan yang pantas,'' tandasnya.

SSUMBER : JAWA POS

Read More......

Minggu, 25 Juli 2010

Jati Denok Monumen Hidup Blora

0 comments

Pohon jati denok di Dukuh Temanjang, Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo, Kabupeten Blora, Jawa Tengah, yang berusia 350 tahun saat ini menjadi monumen hidup. Pemantauan langsung pohon jati denok di lokasi, Jumat, menunjukkan bahwa pohon ini memang memiliki keunggulan spektakuler dibandingkan dengan jati lain yang ada di hutan.

Ukuran keliling bagian bawah pohon saja lebih dari delapan meter, sedangkan ketinggiannya menjulang lebih dari 30 meter. Jadi keberadaan jati denok di hutan ini seperti pohon raksasa di antara ribuan jati lainnya.

Sebagai perbandingan, rata-rata keliling bawah pohon jati yang ada sekarang tidak lebih dari 3,5 meter dengan ketinggian kurang dari 20 meter. Bila menyimak ukurannya, volume jati denok tentu bisa mencapai puluhan meter kubik
Menurut keterangan yang dikumpulkan di lapangan, pohon jati spektakuler sebesar dan setinggi jati denok dulu sebenarnya lebih dari satu, namun ada yang menebang. Kini hanya tersisa satu.

"Saya sudah beberapa kali meninjau langsung, tidak keliru kalau itu dikatakan sebagai jati monumental. Ukuran keliling bawahnya mencapai 839 sentimeter dengan ketinggian sekitar 36 meter. Sungguh luar biasa," kata Bupati Blora, Yudi Sancoyo.

"Biarkan jati denok berada pada posisinya sebagai bukti bahwa Blora pernah mengalami kejayaan hutan jati sekaligus sebagai saksi sejarah kualitas terbaik kayu jati Blora," katanya.

Karena ukurannya yang luar biasa besar, maka warga setempat malah memperlakukan pohon ini begitu istimewa, bahkan dianggap memiliki nilai magis dan menjadi koloni makhluk halus.


Magis

Oleh karena itu tidak mengherankan, pada waktu-waktu tertentu di sekitar pohon ini sering terlihat ada sesaji.

Widodo, perangkat desa setempat, menyatakan BAHWA jati denok memang mempunyai nilai magis dan diduga dihuni makhluk halus. Kepercayaan seperti ini justru memberi keuntungan, sebab dengan demikian orang tidak berani menebangnya.

"Para warga memang tidak berani berbuat macam-macam terhadap pohon jati tersebut, bahkan ada warga yang sering membuat sesaji," kata Widodo.

Tidak banyak warga yang mengetahui bahwa usia pohon jati denok itu sudah melampaui tiga abad. Kisah yang berkembang justru menciptakan legenda jati denok.

Inilah legenda yang hidup di masyarakat sekitar pohon jati denok kokoh, besar, dan menjulang tinggi. Alkisah seorang punggawa Keraton Begede Katong bermaksud melamar seorang putri di daerah Gumeng, daerah yang tidak jauh dari keberadaan pohon jati.

Entah apa penyebabnya, lamaran punggawa keraton ditolak. Dalam perjalanan pulang ke Keraton Begede, sang punggawa istirahat di bawah pohon jati berukuran besar.

Saat rehat, punggawa yang baru kasmaran itu membayangkan kecantikan dan kemolekan Putri Gumeng. Dalam bahasa Jawa diceritakan kecantikan Putri Gumeng itu dengan sebutan "Denok Deblong".

Masih dalam legenda itu, punggawa Keraton Begede memang terhanyut dalam lamunan, membayangkan bisa bersanding dengan Putri Gumeng. Setelah menikmati lelap tidur berhiaskan mimpi indah, punggawa itu terbangun.

Beberapa saat setelah bangun tidurnya, punggawa sadar bahwa semua keindahan bersama Putri Gumeng yang molek itu hanya mimpi.

Untuk mengenang cinta tak sampai itu, punggawa lantas memberi nama Denok untuk pohon jati.

Legenda punggawa dan Putri Gumeng hingga sekarang masih tetap hidup, namun ada pertanyaan warga sekitar yang hingga hari ini belum terjawab. Apakah jati Denok itu dulunya sengaja ditanam atau tumbuh sendiri.

Bagi Judi Sancoyo, ditanam atau tumbuh sendiri bukan pertanyaan yang harus segera dicarikan jawaban karena ada satu hal yang lebih penting, yakni bagaimana melestarikan jati Denok itu agar tidak dijarah orang jahat.

Read More......

Permintaan Kartu Kuning Naik 75 Persen

0 comments

Permintaan kartu kuning oleh masyarakat yang akan mencari pekerjaan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, meningkat 75 persen dibandingkan beberapa waktu yang lalu.

"Peningkatan jumlah pencari kartu kuning ini terjadi sejak tiga bulan terakhir ini," kata Kepala Disnakertransos Kabupaten Blora Waluyo melalui Kasi Penempatan Tenaga Kerja Suwarto di Blora, Sabtu.

Ia menyebutkan, kalau sebelumnya rata-rata hanya 2.000-3.500 orang per bulan kini meningkat menjadi 5.000 hingga 6.500 orang. Sejak April 2010, jumlah pencari kartu kuning tercatat sudah mencapai 30 ribu orang lebih.

"Akhir-akhir ini jumlah pencari kartu kuning terus meningkat, rata -rata setip hari antara 100-200 orang. Sedangkan menurut catatan kami, sampai dengan akhir Juni 2010 sebanyak 30.407 orang," katanya.

Dia mengatakan, jumlah tersebut, terbagi atas lulusan SD dan sederajat sebanyak 228 orang, SLTP dan SLTA 13.260 orang dan lulusan D-1 sampai dengan S-1 sebanyak 16.919 orang.

Ketika ditanya soal lowongan pekerjaan, dia mengatakan, Disnakertransos memiliki tiga unit "video teleconference" (VTC), yang dapat digunakan untuk mengakses sejumlah lowongan kerja.

"Kami menyarankan, para pencari kerja datang ke Disnakertransos. Silakan mengakses sendiri bursa kerja online melalui perangkat yang ada di kantor kami itu," katanya.

Dia mengatakan, alat bantuan dari pemerintah pusat itu, dapat dugunakan para pencari kerja dan tidak dibungut biaya sepeserpun alias gratis.

"Tinggal datang saja ke Disnakertransos kompleks GOR Mustika," katanya.

Bursa kerja online, kata dia, adalah bursa kerja yang memanfaatkan teknologi informasi dalam mempertemukan atau memfasilitasi pertemuan antara pencari kerja dengan pemberi kerja atau pengguna tenaga kerja (pengusaha), dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui website, http//www.infokerja.web.id.

"Di sana banyak sekali lowongan kerja, baik di Jawa maupun luar Jawa, bahkan juga luar negeri," katanya.


SUMBER : ANTARA

Read More......

Petani Andalkan Timun Hijau

0 comments

Petani Desa Kamolan Kabupaten Blora, Jateng, menanam buah timun hijau memasuki pergantian musim dari penghujan ke kemarau.

Wiharti (38) petugas penyuluh lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Perkebunan Desa Kamolan, Sabtu, mengatakan timun hijau adalah jenis tanaman yang hidup di tanah agak tandus. "Para petani tersebut menanamnya secara turun temurun, sedangkan benihnya berasal dari biji timun tua yang dikeringkan. Biasanya itu dari musim tanam sebelumnya, mereka menyimpannya untuk di tanam pada musim tanam berikutnya," katanya.

Ia mengatakan, hampir semua petani desa tersebut saat ini menanam timun hijau sebagai pembanding dan penyeimbang tanaman utama seperti jagung. "Timun hijau bisa tumbuh berdampingan di antara tumbuhan lainnya, kalau sekarang rata-rata di sela-sela tanaman jagung atau sengaja dibuatkan petak khusus," kata Wiharti didampingi rekannya Dwi Setyaningsih.

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa petani yang mulai memanen timun hijau dan mereka menjajakan hasil panennya di tepi jalan atau ke Pasar Induk Blora.

Timun hijau ditanam di sawah, pohonnya menjalar di tanah dan berbuah setelah usianya kurang lebih dua bulan. Timun hijau tidak memerlukan banyak air, perawatannya pun tidak sulit, dengan pemupukan yang cukup, setelah berbuah bisa dipetik dan langsung bisa dimakan.

Usia tumbuhnya hanya mencapai semusim saja. Jika curah hujan tinggi akan berpengaruh pada kualitas buah.

Lasmi (50), salah satu petani timun hijau Desa Kamolan, mengatakan, beberapa petani setempat sudah mulai memetik hasil tanamnya kemudian dijajakan di pinggir jalan untuk menambah penghasilan. "Ini masih belum semuanya berbuah, jadi kami pilih yang buahnya layak dijual," katanya.

Ia mengatakan, harga satu karung tanggung buah timun hijau ini mencapai Rp 30 ribu dan jika dijual eceran Rp 4 ribu per 10 biji. "Pada awal-awal memang harganya masih mahal, karena yang panen belum banyak," katanya.


SUMBER : KOMPAS

Read More......

Jumat, 23 Juli 2010

Kejari Gandeng Tenaga Ahli Independen

0 comments

Periksa Proyek yang Dilaporkan Menyimpang
Kontraktor yang proyeknya digarap asal-asalan dipastikan tidak akan berkutik, apalagi kontraktor yang proyeknya masuk dalam 19 proyek yang saat ini sedang diselidiki Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora.

Sebab, lembaga penegak hukum ini mengundang tim ahli independen. Diperkirakan tim ini akan diambil dari perguruan tinggi yang ada di Jateng. Langkah itu dilakukan setelah instansi yang diminta untuk menjadi tim ahli memberikan jawaban yang kurang memuaskan. ''Kami putuskan menggunakan tim independen. Surat jawaban dari tim yang selama ini kami tunggu sudah datang. Hanya, kami belum puas dengan jawabannya,'' ujar Kasi Pidsus Kejari Blora, Fitroh Rohcahyanto.

Wacana yang berkembang, tenaga ahli yang bakal digandeng Kejari Blora mengerucut ke tenaga ahli dari UNS Solo atau Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Dia mengatakan, udangan resmi kepada tim ahli bangunan itu segera dilayangkan. Tenaga ahli itu diminta datang untuk memeriksa secara langsung fisik bangunan yang sedang diselidiki. ''Kami belum bisa menyebutkan lembaga mana yang kami gandeng,'' tuturnya.

Kedatangan tenaga ahli itu, kata dia, akan sangat membantu kerja kejaksaan, khususnya dalam menilai fisik bangunan. Sebab, menurut dia, dalam bangunan ada standar yang harus diikuti. Misalnya, kalau untuk jembatan bangunan harus bagaimana, materialnya bagaimana, kerangka dan lainnya. Begitu juga dengan perencanaan dan cara mengerjakannya. Secara kasat mata, tim kejaksaan yang turun langsung ke lapangan menemukan kondisi proyek yang tidak bagus. ''Tapi, kami kan tidak tahu teknisnya bagaimana, biar ahli nanti yang menilai. Kami hanya melihat kasat mata kalau proyek itu buruk,'' ungkapnya.

Salah stau contohnya adalah bangunan plengsengan. Secara sekilas bangunan nampak bagus. Namun, setelah diteliti ternyata bangunan itu bisa dikatakan menipu, karena bagus hanya diluarnya saja. Sebab, setelah salah satu batunya diambil atau permukaan temboknya diambil dibawahnya ternyata tidak sekuat yang terlihat, karena kebanyakan hanya pasir. Temuan itulah yang membuat tim prihatin. Belum lagi kondisi bangunan yang sudah retak-retak. ''Katanya ada pemeliharaan, apanya yang dipelihara,'' tandas dia.

Dari penilaian ahli nanti, lanjutnya, akan ketemu letak kesalahannya dimana, kerugian yang diderita negara berapa dan sebagainya. Sebelumnya tim sudah menemukan ketidaksesuaian bestek atau rencana bangunan dengan kondisi bangunan yang sudah jadi. Misalnya soal ukuran batu, besi yang digunakan, jenis materialnya, dan lain sebagainya. ''Semua temuan itu menjadi bukti. Nanti ditambah keterangan ahli,'' tegas mantan Kasi Datun Kejari Banyumas ini.

Diberitakan sebelumnya, tim kejaksaan kembali terjun ke lapangan untuk memeriksa fisik proyek setelah masa pemeliharaan berakhir. Namun, tim masih menemukan proyek yang masih buruk seperti tidak diperbaiki.


SUMBER : JAWA POS

Read More......

Diamuk Massa, Seekor Kijang Menangis

0 comments

Diduga kijang jadi-jadian, seekor hewan bertanduk tersebut menjadi amukan massa di Desa Karangboyo, Cepu, Jawa Tengah.

Hewan ini mengalami luka parah di sekujur tubuhnya, karena dihajar warga setelah tertangkap di area kilang Pertamina Cepu. Kemarahan warga memuncak setelah isu babi ngepet dan kijang jadi-jadian akhir-akhir ini menghantui mereka.

Warga Cepu dan sekitarnya yang selama ini diresahkan dengan munculnya isu dua hewan gaib itu, langsung gempar setelah diketahui ada seekor kijang yang berhasil ditangkap warga. Setelah kijang itu tertangkap, warga yang kesal langsung menghakiminya beramai-ramai.

Bambang Setiawan (32) warga setempat meyakini, jika kijang tersebut adalah kijang jadi-jadian. Mengingat di wilayah mereka jauh dari hutan dan di antara warganya tidak ada yang memelihara kijang atau sejenisnya.

Ditambah lagi, dua minggu belakangan banyak warga Karangboyo mengaku sering melihat hewan seperti babi dan kijang berkeliaran saat malam hari. Kecurigaan bertambah setelah sebagian warga mengaku sering kehilangan uang dalam jumlah besar.

Kijang pun sempat menangis saat dihajar beramai-ramai, warga kemudian menggelandangnya ke ujung desa.

Saji, Kepala Desa Karangboyo berharap, meskipun isu akan adanya babi ngepet atau kijang jadi-jadian tersebut masih santer, dia mengimbau kepada masyarakat agar menyikapinya dengan baik.

Kijang yang mengalami patah kaki serta luka di beberapa bagian tubuhnya tersebut belum tahu hendak diapakan. Hingga kini kijang itu masih menjadi tontonan warga.

Warga berharap dengan penemuan kijang ini bisa mengakhiri isu adanya babi ngepet atau kijang jadi-jadian sehingga warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang.


SUMBER : OKEZONE

Read More......

Anggota dewan tak pernah genap 45 orang

0 comments

TIDAK hanya kuno, sederhana dan tertinggal, gedung DPRD Blora, adalah gedung wakil rakyat terjelek di Jawa Tengah, bahkan di Indonesia. Yang mengerikan lagi, gedung tersebut konon angker. Ada tiga penghuni mahluk halus yang sesekali menampakkan diri, benarkah seperti itu? Wartawan Wawasan di Blora, Wahono, menurunkan catatannya dalam dua seri.

Soal gedung wakil rakyat di Jalan A Yani 36 Kota Blora, ada yang mengatakan bahwa keangkeran gedung tersebut mendekati kebenaran. Buktinya, muncul ’mitos’ selama ini jumlah anggota dewan tidak pernah lengkap (sulit mencapai 45 orang wakil rakyat). Hal itu kembali terbukti, setelah Subolo (PKPI) anggota dewan yang belum lama dilantik, meninggal mendadak saat menghadiri acara di Hotel Sahid Solo. Dan kini diganti Sucipto (PKPI), jadi lengkaplah wakil rakyat Blora berjumlah 45 orang.


Khawatir anggota DPRD akan berkurang lagi atau tidak genap 45 orang kerana meninggal dunia, gedung dewan kembali diruwat dan diberi persyaratan, termasuk pembacaan ayat-ayat suci Alquran, Rabu (21/7) malam. Pertanyaan demi pertanyaan bermunculan, benarkah gedung dewan yang terhormat itu sering minta ’tumbal’ wakil rakyat? Pertanyaan ini memang terkesan kasar, dan tentu tidak bisa dihubung-hubungkan dengan meninggalnya para wakil rakyat saat masih aktif.

Bahkan sepanjang sejarah berdirinya gedung dewan, belum ada yang bisa memberikan bukti nyata, kalau gedung yang dibangun 1970-an itu minta tumbal. Hanya realitanya, eks wakil anggota dewan dan eks pejabat sekwan (sekretaris dewan) yang pernah duduk di gedung tersebut membenarkan anggota dewan selalu minus, tidak pernah lengkap 45 orang.

Mreteli
Sejak berdiri dan kini sudah diketuai delapan orang dan tujuh sekwan, saat ketuanya dijabat Adi Sarengat (1970), anggotanya juga tidak utuh, satu dilantik menyusul ada anggota dewan yang meninggal. Kondisi yang sama saat DPRD Blora dipegang Ketua Katiman (1971), anggota juga tidak pernah genap angka 45 orang.

Ketua DPRD J Surahman (sejak 1977) anggotanya juga selalu minus. Demikian juga ketika dipimpin oleh H Sidi Soemarno (sejak 1987), HM Tofah (sejak 1992), Wahyu Hardjono (1997) dan HM Warsit (sejak 1999)\, jelas H Skarno, mantan (pensiunan) Sekwan terlama di Blora ini.

Lima Sekwan dimulai H Sangyang Subagijo (sejak 1971), disusul Herman (1982), Sihar Edy Santoso (sejak 1987), Sri Hartadi (1992), H Sukarno (sekwan terlama), terakhr Sekwan (plt) Didik Lukardono, mencatat anggota dewan tidak pernah genap. Gedung dibangun diatas eks tanah milik Samodro (anggota CPM) yang dibeli Pemkab saat Bupati Srinardi.

Anggota aktif yang mreteli karena meninggal dunia, jumlahnya tergolong menonjol semasa ketuanya dijabat HM Warsit, tujuh anggota dewan meninggal karena kecalakaan dan sakit. (Bersambung).


SUMBER : WAWASAN

Read More......

Keturunan Samin Anggap Pendidikan Penting

0 comments

Komunitas Samin beserta keluarga penganut ajaran Samin Soerontiko di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menganggap pendidikan cukup penting sehingga sebagian dari mereka bisa lulus sekolah menengah.

Sugimin, guru SD Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jumat (23/7/2010), mengatakan anak cucu tokoh Samin Blora, Mbah Engkrek, selain lulus SD, juga menempuh pendidikan hingga SLTA.

"Soal pendidikan anak cucu Mbah Engkrek tidak ada masalah. Mereka seperti juga yang lain," katanya.

"Anak Pak Suyoto (cucu tokoh Samin), dulu SD-nya di sini. Dia sudah lulus SMA dan sekarang tinggal di Jakarta," kata Sugimin, guru yang pernah mengajarnya. Suyoto dulu juga pernah jadi guru.

"Sepengetahuan kami, Pak Suyoto dulu juga pernah ngajar di madrasah ibtidaiyah di sini," katanya menambahkan.

Suyoto adalah salah seorang dari tiga bersaudara, merupakan cucu Mbah Engkrek dalam perkawaninannya dengan Sumini. Sumini tinggal di Klopoduwur.

Klopoduwur merupakan salah satu desa yang memiliki pengikuti ajaran Samin cukup banyak di Blora. Selain di Blora, pengikuti Samin juga tersebar di Pati dan Kudus. Pengikuti Samin di daerah lain selama ini cenderung menutup diri dari pengaruh luar. Komunitas ini mencukupi kebutuhan hidup dengan bertani.

Suyoto ketika ditemui mengatakan punya dua orang saudara, yaitu Lasio (50) dan Suntoyo (47). Mereka juga sudah punya cucu, namun masih kecil dan belum sekolah.

Dia mengatakan memiliki dua anak, yang saat ini keduanya bekerja di Jakarta.

"Anak kami yang sulung sudah punya anak tiga, yang masih kecil-kecil dan yang kedua belum nikah. Keduanya sekarang bekerja di Jakarta setelah lulus SMA," kata Suyoto.

Kepala Desa Klopoduwur Widodo mengatakan tidak hanya soal pendidikan umum keturunan komunitas Samin mulai terbuka, dalam pendidikan agama juga demikian.

"Kegiatan sosial kemasyarakatan, gotong royong, dan yang lainnya mereka terlibat. Mereka selalu mengikuti dan menyesuaikan," kata Widodo.

Dia menambahkan keturunan Samin di Blora sudah membaur dengan masyarakat. "Warga masyarakat pun tidak pernah mempermasalahkan ataupun membeda-bedakan," katanya.


SUMBER : KOMPAS

Read More......

Komisi A Tuding BKD Tak Serius

0 comments

Upaya Komisi A untuk bertemu dengan Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Noveri belum membuahkan hasil. Sebab, saat didatangi di kantornya, Noveri sedang tidak ada di tempat. Pesan yang disampaikan ke sekretariat juga tidak direspons. Buktinya,sampai kemarin belum ada kesepakatan waktu, kapan BKD dan peserta tes calon pengawas yang protes bisa bertemu. ''Kami nilai BKD tidak kooperatif, buktinya sampai sekarang tidak ada kontak dari sana,'' nujar Edy Harsono, anggota Komisi S kemarin.

Dia menyebutkan, Selasa (20/7) lalu dia dan dua anggota Komisi A lainnya, Meidi Usmanto dan Sutrisno ke BKD. Tujuannya ingin ketemu Noveri untuk menjadwalkan pertemuan dengan para peserta tes calon pengawas yang protes dan mengadu ke Komisi A. Sebab, sebelumnya komisi yang membidangi hukum dan pemerintahan itu berjanji pada peserta tersebut untuk menjadwalkan waktunya untuk menggelar pertemuan segitiga antara BKD, Komisi A dan peserta tes tersebut. ''Sampai hari ini belum ada jadwal yang pasti. Kami masih menunggu dari BKD. Kami hanya akan menjembatani saja,''tambah anggota dewan dari Partai Hanura ini.

Sementara saat dikonfirmasi kemarin, Plt Kepala BKD Noveri mengaku sedang berada di luar kota. Namun, dia tidak menyebutkan di kota mana. Sekretaris BKD itu juga tidak mau berkomentar dengan pernyataan Komisi A tersebut. Noveri juga bisa menyebutkan apakah pihaknya akan menjadwalkan waktu untuk bertemu dengan Komisi A dan peserta tes yang protes atau tidak. ''Saya lagi di luar kota Mas,'' ujarnya singkat, saat dihubungi.

Diberitakan sebelumnya, Komisi A meminta agar pelantikan Kasek dan Pengawas sekolah ditunda dulu, sampai semua persoalan diselesaikan. Menurut Komisi A masih ada persoalan dalam penilaian yang dilakukan untuk menentukan seseorang lulus atau tidak dalam tes calon pengawas. Hal itu sesuai pengaduan para peserta tes yang mengakui tidak puas. Peserta tes ini mengadu ke Komisi A karena kecewa dengan BKD yang tidak memenuhi janjinya untuk menyelesaikan persoalan itu secepatnya.


SUMBER : JAWA POS

Read More......

Kamis, 22 Juli 2010

Orangtua Lalai, Anak Tewas Tercebur

0 comments

Tangis histeris Fatimah seolah tiada artinya. Menangis sekeras apapun tidak akan mengembalikan nyawa Eko Susanto, anak semata wayangnya. Kelalaiannya dalam melakukan pengawasan harus dibayar mahal dengan kehilangan sang putra tercinta untuk selamanya.

Peristiwa tragis bermula saat Eko yang baru berumur sepuluh tahun itu bermain di pematang sawah membawa sepeda. Korban, yang belum begitu lancar bersepeda, berusaha keras menaiki sepeda yang berukuran lebih besar dari tubuhnya dengan menaikinya dengan cara bertumpu pada sumur.

Naas, korban justru terpeleset dan tewas di sumur berkedalaman enam meter. Keluarga yang melihat sepeda di pinggir sumur, merasa curiga karena tidak mendapati Eko di sekitar lokasi. Setelah dicari, ternyata korban sudah tewas di dalam sumur.

Aparat Polres Blora, dibantu Polsek Banjarejo, langsung melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara. Polisi tidak menemukan adanya bekas penganiayaan sehingga disimpulkan kalau korban tewas akibat kecelakaan. Polisi kemudian menyerahkan jenzah korban untuk dimakamkan

SUMBER : LIPUTAN6

Read More......

Aniaya Istri Hingga Gegar Otak, Dipolisikan

0 comments

Trimo,45, warga Dusun Tengger, Desa Tempelemahbang, Kecamatan Jepon harus berurusan dengan polisi. Sebab, dia diduga menganiaya istrinya, Yasri,39, hingga mengalami gegar otak ringan setelah terjatuh dan kepala bagian belakangnya menghamtam kursi di ruang tamu rumahnya. Sampai kini, Yasri masih menjalani perawatan di rumah sakit Dr Soetijono Blora.
Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, tindakan Trimo itu dilakukan pada Senin malam lalu. Ketika itu, dia datang ke rumah dalam kondisi marah-marah. Sebab, sebelumnya dia ditelepon istrinya dengan memakai handphone milik anaknya, Yunita. Namun, Trimo mengira yang menelepon Yunita, sehingga ketika tiba di rumah langsung mencari anaknya tersebut. Trimo berniat memukul Yunita dengan kursi kayu. Tapi, niat itu tak kesampaian karena Yunita lari. Kemudian, muncul Yasri mencoba melerai, namun dia justru didorong dengan keras oleh Trimo. Tubuh Yasri terhuyung dan roboh dengan posisi kepalanya menghantam kursi kayu. Akibatnya, Yasri pingsan dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Kejadian itu tidak dilaporkan ke polisi oleh keluarganya. Tapi, Polsek Jepon yang mendengar informasi itu dari warga, kemudian mengecek kebenarannya. Dan ternyata memang benar. Polisi kemudian mengamankan Trimo serta mengambil barang bukti berupa kursi kayu. ''Untuk sementara kami amankan di Polsek,'' ujar Kapolsek Jepon, AKP Sigiharto.

Saat ini, Trimo masih diperiksa secara intensif. Dia dijerat UU Nomor 23/2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga (KRDT), khususnya pasal 44 ayat (3). ''Ancamannya hukuman maksimal 10 tahun dan atau denda Rp 30 juta,'' tandasnya.

SUMBER : JAWA POS

Read More......

Pelaku Politik Uang Pilkada Blora Divonis Masa Percobaan

0 comments

Wiwik Isdari (40), pelaku politik uang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Blora divonis hukuman lima bulan penjara dengan masa percobaan 10 bulan. Dengan vonis tersebut, Wiwik yang juga PNS di Bagian Keuangan Sekretaris Daerah (Setda) Blora tidak perlu menjalani hukuman pidana penjara. Namun jika dalam jangka waktu 10 bulan ia melakukan tindak pidana, maka hukuman lima bulan harus dijalani.

Vonis hukuman terhadap terdakwa Wiwik tersebut diputuskan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Blora dalam persidangan, yang berlangsung hari ini. Majelis hakim yang dipimpin Ni Made Sudani juga memvonis terdakwa dengan hukuman membayar denda Rp 3 juta subsider dua bulan kurungan. Terhadap vonis tersebut, terdakwa maupun jaksa penuntut umum (JPU) Suryadi, menerimanya.

JPU sebelumnya menuntut terdakwa dengan hukuman pidana selama empat bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan, serta membayar denda Rp 3 juta subsider dua bulan kurungan.

Sebelumnya diberitakan, Wiwik Isdari menjali proses peradilan karena telah membagikan uang kepada sejumlah warga di Dukuh Nglawiyan Kelurahan Karangjati Kecamatan Blora, Selasa (1/6) atau dua hari sebelum pelaksanaan Pilkada, Kamis (3/6). Oleh warga, perbuatan terdakwa dilaporkan kepada sejumlah relawan pasangan calon Djoko Nugroho-Abu Nafi (Kolbu). Relawan itu selanjutnya melaporkannya kepada Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Blora.

SUMBER : SUARA MERDEKA

Read More......

Target Blora Patragas Hulu Tak Rasional

0 comments

Badan Anggaran DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menilai target pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) dari PT Blora Patragas Hulu (BPH) masih sangat minim dan tidak rasional, bahkan mencurigakan.

Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Blora, Legyono, Rabu, di Blora, mengatakan awalnya PT BPH belum memberikan PAD ke pemkab dan baru memberikan pada tahun 2010 namun jumlahnya sangat kecil.

"Target pemasukannya masih sangat minim. Padahal PT BPH adalah perusahaan daerah yang mengelola dana bagi hasil (participating interest/PI)," kata Legyono didampingi rekannya, Susanto.

Ia mempertanyakan target pendapatan setahun yang hanya Rp36 juta. "Angka itu sangat tidak masuk akal. Kami perlu tahu penghitungannya," katanya.

Kondisi tersebut membuat Badan Anggaran DPRD pesimistis dengan hasil PI Blok Cepu yang dikelola PT BPH. Ia menilai pendapatan itu tidak sebanding dengan investasi dan pengeluaran yang sudah dilakukan selama ini.

Menurut dia Pemerintah Kabupaten Blora telah mengucurkan Rp170 miliar untuk penyertaan di Blok Cepu. "Kalau hasilnya hanya seperti itu, bagaimana nanti mempertanggungjawabkan kepada masyarakat, padahal selama ini masyarakat diberi janji dan bayangan bahwa hasil PI nanti besar," kata Legyono yang juga anggota Komisi B bidang Ekonomi dan Keuangan.

Ia menyebutkan hasil Rp36 juta itu diperoleh dari kondisi produksi minyak di Blok Cepu yang mencapai 20 ribu barel per hari. "Lalu buat apa kita ngotot. Bandingkan saja dengan pengeluaran BPH selama setahun yang mencapai satu miliar rupiah," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Blora dan PT BPH harus mempertanggungjawabkan penghitungan yang dilakukan hingga bisa muncul target Rp36 juta.

"Target PAD dari sektor sedot WC saja dalam setahun bisa mencapai Rp17 juta. Padahal hanya satu tangki yang beroperasi," katanya.

Direktur Utama PT BPH Christian Prasetya, mengatakan target yang dibuat berdasarkan kemungkinan terburuk dari produksi minyak di Blok Cepu yang dibuat pada November 2009 saat kondisi produksi belum stabil dan maksimal.

Bahkan, produksi sampai dengan Desember tahun lalu produksinya masih berkisar empat ribu barel per hari.

"Logis saja, jadi kami tidak berani menargetkan besar karena produksinya belum stabil," katanya.

Ia menjelaskan saat ini kondisi sudah stabil, dengan produksi kisaran 17-18 barel per hari sehingga pihak PT BPH akan merencanakan kenaikan pendapatan dari tahun sebelumnya.

"Dipastikan berkali lipat dibandingkan target awal. Kami masih menghitungnya," katanya.

Koordinator Lembaga Penelitian dan Aplikasi Wacana (LPAW) Blora, Kunarto Marjuki didampingi Ahmad Solikin dan pengurus lainnya, menyatakan, perlunya transparansi pengelolaan minyak dan gas sebagai pelaku industri ekstraktif, seperti perusahaan dengan masyarakat, pemerintah dengan masyarakat, dan pemerintah dengan perusahaan yang selama ini tidak transparan.

"Perusahaan harus transparan kepada pemerintah dan masyarakat, pemerintah juga harus transparan mengenai alur keuangan. Berapa dana bagi hasilnya, berapa bagi hasil (deviden) dari 'participating interest', dan untuk apa uang-uang tersebut dibelanjakan serta target pendapatan asli daerah harus masuk akal," katanya.

Ia mengatakan transparansi pendapatan dan penggunaan uang dari migas ini menjadi kunci paling penting dari alur distribusi dana migas. "Dengan demikian, masyarakat bisa melakukan kontrol atas apa yang dilakukan pemerintah," katanya.

SUMBER : ANTARA

Read More......

Senin, 19 Juli 2010

Harga naik, daya beli anjlok, biaya pendidikan tinggi

0 comments

CEPU - Masyarakat Cepu yang dulu dikenal sangat konsumtif, akhir-akhir ini terlihat lebih anteng, para ibu rupanya sudah mulai berhitung dalam membelanjakan uangnya. Tingginya harga barang konsumsi dibarengi saat kenaikan kelas dan mencari sekolah baru, menjadi salah satu penyebab para ibu menghemat pengeluarannya.
“Naiknya harga barang-barang konsumsi akhir-akhir ini sangat drastis, saya biasanya bisa membeli ikan atau ayam untuk lauk, sekarang cuma cukup untuk beli telor bahkan kadang hanya berlauk tempe saja,” keluh Ana (36) seorang ibu dengan dua anak yang salah seorang masuk SD.

Keluhan yang tak jauh beda muncul dari mulut para pedagang yang mangkal di sekitar Kebun Kelapa. “Saya jual bawang sekilo dua puluh ribu, tetapi ketika kulakan harganya sudah dua puluh lima ribu begitupun dengan cabe dan telor. Rasanya kita kerja tidak ada hasilnya karena uang hasil dagangan tidak cukup untuk kulakan lagi,” keluh Rohmah (39).

Wartawan Koran inipun sempat geleng-geleng kepala karena semula jika berbelanja seratus ribu rupiah sudah mendapat berbagai macam barang, dengan kenaikan harga-harga uang seratus ribu hanya mendapat bebrapa barang saja dan jumlahnyapun berkurang. Kenaikan ini belum diperparah oleh kenaikan listrik yang dimulai tanggal 1 Juli. Kenaikan listrik ini akan lebih memacu harga barang semakin melejit.
Keadaan ekonomi yang semakin sulit, pendapatan tidak bertambah sementara pengeluran terus meningkat membuat daya beli masyarakat Cepu benar-benar anjlok. Meskipun penghematan sudah sangat ketat namun tetap saja banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi karena tidak lagi terjangkau. Keadaan lebih parah lagi bagi keluarga yang memiliki anak sekolah karena biaya pendidikan juga sangat tinggi.
Bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah favorit harus rela merogoh kocek lebih dalam, bagi yang tidak punya persediaan harus rela berhutang atau menggadaikan barang-darang miliknya.

“Saya harus mencari pinjaman karena uang saya tidak cukup untuk memasukkan anak saya ke STM Migas,” kata Tutik (44). Biaya masuk sekolah favorit apalagi yang akan berstatus internasional sangat tinggi. Tidak hanya itu, bagi siswa yang naik kelas pun dikenai uang daftar ulang yang cukup lumayan. Misalnya daftar ulang di STM Migas antara 1.350.000 hingga hampir tiga juta rupiah, sedangkan di SMU favorit hampir setengah juta rupiah. Sedangkan biaya pemasukan siswa baru jauh lebih tinggi, misalnya untuk beberapa jurusan di STM Migas mencapai 5,5 juta, untuk sekolah umum lebih rendah namun tetap saja mahal terutama pada situasi krisis seperti sekarang


SUMBER : SR BLORA

Read More......

Jajaki Pengembangan Kawasan Wisata Terpadu

1 comments

Komisi B dan Komisi D DPRD Blora bersama Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (DPKPOR) belum lama ini menyurvei sejumlah kawasan wisata yang layak untuk dikembangkan. Dalam kunjungan itu, mereka didampingi ahli pengembangan wisata dari salah satu perguruan tinggi di Jateng.

Seno Margo Utomo, salah seorang anggota Komisi B menyatakan sudah saatnya Pemkab Blora tak hanya mengandalkan pendapatan dari sektor minyak dan gas (migas) ataupun dari bidang lain yang selama ini telah mendominasi penerimaan daerah.

Menurutnya, masih banyak sektor lain yang jika dikelola dengan baik, bisa memberikan kontribusi signifikan bagi penerimaan daerah. "Salah satunya dari sektor pariwisata. Masih cukup banyak potensi wisata di Blora yang belum tergarap dengan baik," ujarnya kemarin.

Sejumlah kawasan wisata yang dikunjungi di antaranya Kedung Pupur di Desa Ledok, Kecamatan Sambong yang berada di lahan milik Perhutani KPH Cepu. Selain itu, juga kawasan penambangan minyak tradisional dan loko wisata Cepu. Menurut Seno, perlu kerja sama dengan institusi lain di luar Pemkab karena sebagian kawasan wisata berada di lahan bukan milik Pemkab.

Seperti kawasan wisata Kedung Pupur. Jika wisata itu dikembangkan, memang butuh kerja sama segitiga antara Pemkab, Perhutani, dan Pertamina. Sebab, di sekitar kawasan tersebut terdapat penambangan minyak yang dikelola Pertamina. "Planning ke depan, dibuat sebuah konsep wisata terpadu. Pemkab dan kita akan ajukan ke Kementerian Pariwisata. Kita awali dengan membuat kajian akademik dengan melibatkan konsultan ahli," tandas Seno.

Camat Sambong M Soleh mengatakan, pihaknya pernah mengusulkan Kedung Pupur dikembangkan lebih maksimal. Namun karena milik Perhutani, harus koordinasikan dengan Perhutani.

SUMBER : SUARA MERDEKA

Read More......

Biopori Sampah Tingkatkan Kesuburan Tanah

0 comments

Dinas Pertanahan, Permukiman, dan Tata Ruang (DPPTR) Blora, Jawa Tengah, terus menggalakkan pembuatan biopori untuk meningkatkan kesuburan lahan dan mengurangi resiko banjir akibat tersumbatnya saluran air oleh sampah.

"Kami terus menyosialisasikan pembuatan biopori sampah dan memberi motivasi kepada masyarakat agar mau membuat sarana resapan sampah ini," kata Kepala DPPTR Blora, M Affandi di Blora, Rabu (14/7).

Menurutnya, pembuatan biopori selain untuk menciptakan pori-pori tanah, juga berfungsi menyerap sampah organik yang bisa meningkatkan kesuburan lahan.

Cara pembuatan yang sederhana tersebut, katanya, bisa mengurangi risiko banjir, sebab sebagian air mengalir masuk ke biopori yang memiliki volume penyerapan lebih besar daripada tanah tertutup.

"Biopori mengurangi sampah yang berserakan sehingga tanah pun menjadi subur," katanya.

Untuk membuatnya, warga hanya perlu menggali lubang dengan kedalaman tertentu di tanah untuk menyimpan sampah.

"Saya kira tidak sulit sepanjang kita punya niat dan mau melaksanakan," katanya.

Menurut Affandi, biopori itu bisa dibuat dengan lubang berbentuk tabung bulat berdiameter 10 hingga 30 sentimeter.

"Ini tergantung kondisi tanah. Dalamnya sekitar satu meter dan jarak antar lubang yang satu dengan yang lain juga satu meter," jelasnya.

Cara itu, katanya, akan mengurangi polusi akibat sampah, sebab yang masuk ke dalam lubang itu berupa sampah organik yang dibutuhkan setiap tanaman. "Nanti setiap rumah tangga harus membuat biopori seperti ini," tambahnya.

Untuk itu, katanya, Pemkab Blora membagikan peralatan dan buku panduan kepada masing-masing kelurahan di Kecamatan Blora mengenai bagaimana membuat biopori yang benar.

"Bantuan tersebut selanjutnya dibagikan untuk setiap rukun tetangga (RT) di kelurahan setempat," katanya.

SUMBER : GATRA

Read More......

Dishut Blora Targetkan Hutan Lestari Pada 2010

0 comments

Dinas Kehutanan Blora, Jawa Tengah, menargetkan pada tahun ini hutan rakyat di daerah setempat menjadi hutan lestari.

Untuk mewujudkan itu, dinas tersebut terus melakukan sosialisasi dan pendataan hutan rakyat yang ada.

"Sosialisasi dan pendataan, terus kami lakukan, baik di ruang pertemuan Pemerintah Kabupaten Blora maupun langsung di lapangan," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Informasi Dishut Blora, Puji Setiyono, di Blora, Minggu.

Dia mengatakan, untuk pengembangan dan pelestarian hutan rakyat menjadi hutan lestari itu, pihaknya menjalin kerja sama dengan dengan berbagai pihak, seperti Perum Perhutani setempat.

"Kami juga menjalin kerja sama dengan Perhutani di sejumlah KPH yang mempunyai wilayah hutan di Blora guna mewujudkan hutan lestari 2010 ini," katanya.

Saat ini, kata dia, berdasarkan data yang ada, luas lahan kritis, agak kritis dan potensial kritis di luar kawasan hutan di Kabupaten Blora mencapai 16.225 hektare. Dalam jangka waktu relatif singkat lahan tersebut akan dihijaukan melalui program pengembangan hutan rakyat.

"Kami optimistis program ini dapat dilaksanakan dengan baik. Sebab mendapatkan dukungan penuh dari warga," tambahnya.

Menurut dia, warga terlibat penuh dalam pelaksanaan pengembangan hutan rakyat tersebut, sehingga lahan kritis yang luasnya mencapai ribuan hektare akan dapat dihijaukan kembali dalam jangka waktu tidak lama.

"Usaha dan keberhasilan itu, sudah dibuktikan dengan pengakuan dari pemerintah bahwa pengembangan hutan rakyat di Blora sangat baik. Indikasinya, Blora telah menerima penghargaan dari menteri kehutanan," katanya.

Sebagai bahan perbandingan, kata dia, luas lahan kritis, agak kritis dan potensial kritis yang telah dapat dipulihkan melalui program pengembangan hutan rakyat mencapai 16.225 hektare. Pemulihan itu berlangsung sejak 1990-an.

Saat ini, katanya, warga makin menyadari bahwa jika kerusakan hutan dan lahan dapat mengakibatkan munculnya berbagai bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung dan kekeringan.

Pemkab, lanjutnya, juga memfasilitasi pemberian bantuan bibit jati yang akan ditanam di lahan-lahan yang hendak dipulihkan tersebut.

"Mereka baru boleh memanen pohon jati itu ketika berumur 10 tahun. Ketika pohon ditebang maka harus diganti dengan penanaman pohon baru, minimal tiga," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan, luas hutan rakyat terus bertambah. Pada 2007, luasnya mencapai 12.286 hektare, setahun kemudian meningkat menjadi 14.250 hektare, dan pada 2009 meningkat lagi menjadi 16,225 hektare.

"Pengembangan hutan rakyat yang manfaatnya dirasakan masyarakat, salah satunya ada di Desa Bradag, Kecamatan Ngawen. Selama beberapa tahun melaksanakan pengembangan hutan rakyat, nominal uang yang diperoleh dari hasil panen hutan rakyat mencapai lebih dari Rp2,6 miliar lebih," katanya.

Sebanyak 80 petani di desa itu, katanya, mengembangkan hutan rakyat. Mereka menanam bibit-bibit jati antara 5-10 tahun lalu di lahan-lahan kritis.

"Luasnya mencapai 75,25 hektare dengan pohon jati sejumlah 44.38 batang. Hutan rakyat itu mengurangi luasan hutan kritis dari 180 hektare menjadi 104,75 hektare, " katanya.

Hal yang sama juga ada di Desa Plantungan Kecamatan Blora. Bahkan, di desa itu dan sekitar, sedang dilakukan pendataan, guna membentuk satu unit hutan rakyat yang luasnya sekitar 800 hektare lebih, untuk diajukan sertifikasi.

"Saat ini, dibantu perangkat desa kami lakukan pendataan untuk desa Plantungan, untuk proses pengajuan sertifikasi hutan standar," katanya.

SUMBER : ANTARA

Read More......

Petani Kebingungan Membaca Perubahan Cuaca

0 comments

Sejumlah petani di Kecamatan Banjarejo dan Kunduran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, kebingungan membaca perubahan cuaca pada awal musim tanam pertama kemarin. Hal itu mengakibatkan sejumlah petani menanam lebih awal meskipun curah hujan belum maksimal.

Rata-rata petani di dua kecamatan itu menanam padi pada November 2008. Padahal menurut perhitungan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jateng, curah hujan tertinggi di Jateng bagian timur, termasuk Blora, terjadi pada pertengahan Desember.

Petani Desa Kalirejo, Kecamatan Banjarejo, Sarji (48), Jumat (13/2) di Blora, mengaku menyebar benih padi pada November 2008 lantaran hujan sudah turun. Namun, hujan tidak kunjung datang hingga benih berumur 25 hari atau siap tanam.

"Warna daun benih padi menguning lantaran kekurangan air. Sebagian benih itu tidak dapat ditanam lagi meskipun masih hidup. Kalaupun ditanam, bulir padi tidak akan berisi," kata Sarji yang pada 2007 menanam padi pada bulan Desember.

Menurut pemilik sawah seluas setengah hektar itu, sebagian besar padi yang kekurangan air itu tetap ditanam karena pada awal Desember hujan kembali turun. Namun setelah dipanen, produktivitas padi turun dari tiga ton menjadi satu ton.

"Selain semula kekurangan air, padi itu terserang penyakit dan kekurangan pupuk. Ketika dijual, harga gabah kering panennya sangat rendah, Rp 1.800 per kilogram," kata Sarji.

Ketua Kelompok Tani Sido Muncul, Dukuh Klarean, Desa Bakah, Kecamatan Kunduran, Sholikin (36), mengemukakan sebagian besar padi di Dukuh Klarean semula kekurangan air. Pasalnya, para petani menanam benih padi itu selang beberapa hari hujan pertama turun.

"Setelah ditanam, daya tahan padi lemah, sehingga ketika berumur antara 40 hari 60 hari, padi terserang penyakit. Akibatnya, padi seluas tujuh hektar puso atau gagal dipanen," kata dia.

Aplikator Nordox sekaligus pendamping petani Rahmat Zulkarnaen mengatakan perubahan cuaca akibat pemanasan global memengaruhi pertanian. Petani kesulitan menentukan masa tanam yang tepat dan aneka macam hama dan penyakit merebak.

Di Kabupaten Blora, perubahan cuaca mengakibatkan kelembapan di lahan pertanian berubah-ubah. Ketika kelembapan tinggi, penyakit kresek yang disebabkan bakteri Xanthomonas oryzaedan blas yang disebabkan jamur Pyricularia oryzae, muncul.

"Petani sebagai pelaku utama harus tahu dan lebih teliti terhadap kondisi lahan dan tanaman. Hal itu perlu diimbangi dengan gerakan pemerintah daerah untuk kembali menggairahkan sekolah-sekolah lapang di semua wilayah," kata Rahmat.


SUMBER : ROTANINDONESIA

Read More......

Minggu, 18 Juli 2010

Kerajinan Genting Blora Serap Ratusan Tenaga Kerja

0 comments

Kerajinan genting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, secara turun temurun mampu menyerap tenaga kerja hingga ratusan orang terutama pada musim kemarau. Demikian dikatakan seorang pengrajin genting di Dusun Wuni, Desa Balong, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Sukini, di Blora, Sabtu.

Meskipun kerajinan genting setempat tidak berskala relatif besar, namun usaha itu dapat menyerap tenaga kerja bukan saja dari desa setempat tetapi juga luar desa itu. Dan didapat informasi sekitar 200 kepala keluarga di desa itu bekerja sebagai pengrajin genting secara turun temurun.

Setidaknya hingga kini, katanya, dusun itu memiliki sekitar 30 tempat pembuatan genting.

"Setiap unit usaha genting membutuhkan sedikitnya lima tenaga kerja," katanya.

Dirinya menjelaskan, para pekerja terbagi menjadi tenaga pembuat genting, bagian menata, menjemur, dan membakar.

"Umumnya para tenaga kerja itu kalangan sanak saudara atau kalau kenalan adalah mereka yang berasal dari luar desa," kata Sukini yang pengrajin genting sejak 1980-an itu.

Sukini menjelaskan, setiap tenaga kerja menerima upah antara Rp50 ribu hingga Rp75 ribu untuk setiap pembuatan seribu genting.

Seorang pengrajin genting setempat lainnya, Yatmo (50), mengatakan, pesanan genting relatif lebih ramai pada musim kemarau dibandingkan dengan musim hujan.

Warga setempat, katanya, selain bekerja sebagai pembuat genting juga bertani.

Jika pesanan genting relatif sepi terutama selama musim hujan, katanya, warga memusatkan perhatian untuk mengolah lahan pertanian.

Dikatakan Yatmo, usaha genting setidaknya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Pendapatan itu masih harus dikurangi dengan upah tenaga kerja dan pembelian bahan baku berupa tanah liat. Tetapi secara umum penghasilannya lumayan untuk mencukupi kebutuhan. Kalau tidak cukup tentu tidak bisa kerajinan ini berlangsung turun temurun," katanya.

SUMBER : SIGAP

Read More......

Berita Online

Arsip Blog

Portal Blora @2010. Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright 2009 | Nurse | supported by XXX