Popular Posts

Berita Terbaru

Selasa, 31 Agustus 2010

Anak Punk Blora Tawur

0 comments

Ilustrasi (KRJogja)
Dua kelompok anak punk di Blora tawur, Selasa (31/8) dini hari tadi. Seorang anak punk, Budi Widodo (20), menderita luka parah dan harus dirawat di rumah sakit, setelah dihantam dengan balok kayu serta gitar kecil di bagian kepala.

Berdasarkan penuturan saksi mata, korban dikroyok lebih dari tiga anggota punk di alun-alun Kota Blora. Setelah mendapat laporan dari warga setempat akan kejadian tersebut, petugas langsung menyisir tempat kejadian.

Mengetahui kedatangan petugas, kawanan punk yang mengeroyok korban langsung kabur. Petugas hanya menemukan dua gitar kecil yang rusak, miras oplosan, sandal milik pelaku, serta balok yang diduga digunakan untuk menganiaya korban.

Tak jauh dari tempat kejadian, petugas juga mengamankan dua motor yang ditinggal pemiliknya. Selain menyita barang bukti, petugas juga memeriksa dua saksi yang merupakan teman korban di Mapolsekta Blora Kota.

Menurut keterangan Tegar (17), kejadian berlangsung sangat cepat. Diduga tawuran ini bersumber pada perekrutan anggota baru yang tidak wajar. “Karena tidak terima, pelaku yang berjumlah lebih dari tiga orang mengeroyok korban hingga tak sadarkan diri,” ujarnya.

Petugas hingga kini masih menyisir beberapa area untuk memburu pelaku yang telah diketahui identitasnya. Kasus ini masih dalam penanganan Polsekta Blora Kota

Sumber : KRJogja

Read More......

Rabu, 18 Agustus 2010

11 Warga Blora Positif HIV/AIDS

0 comments

BLORA - Warga di Blora yang mengidap HIV/AIDS tahun ini 11 orang. Hal itu diketahui setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) menerima data hasil uji laboratorium dari 165 sampel darah dalam kegiatan sero survey. Sampel darah dari pekerja seks komersial (PSK) dan warga binaan (narapidana) itu diperiksa laboratorium di Semarang selama satu bulan lebih.

''Hasil uji laboratorium sudah kami terima. Hasilnya, 11 sampel darah dinyatakan positif HIV/AIDS,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora Henny Indriyanti melalui Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Lilik Hernanto, kemarin.

Lilik yang didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Edi Widayat mengemukakan, terdapat fakta baru dari hasil sero survey yang dilaksanakan Juni tersebut. Yakni pengidap HIV/AIDS kali ini tidak hanya PSK, tetapi juga warga binaan di rumah tahanan.

Lilik menyebut penderita HIV/AIDS yang merupakan warga binaan rutan sebanyak empat orang, sedangkan dari kalangan PSK tujuh orang. ''Kami juga agak terkejut. Sebab pada tahun-tahun sebelumnya tidak ditemukan penderita HIV/AIDS yang berstatus warga binaan rutan,'' paparnya.
Tanpa Nama Dia menyebutkan sero survey itu dilaksanakan setiap tahun. Menurutnya, survei ini tidak untuk mengetahui siapa yang terkena penyakit (identitas penderita tidak diketahui/unlinked unonimous) tetapi guna mengetahui jumlah dan penyebaran penyakit HIV/AIDS di satu daerah.

''Jadi tidak diketahui siapa saja warga yang mengidap HIV/AIDS tersebut. Bukannya kami merahasiakannya, melainkan karena memang pada sero survey identitas penderitanya tidak diketahui,'' tandasnya.

Tahun ini, 165 sampel darah yang diperiksa terdiri atas 64 dari warga binaan rutan serta 101 dari PSK di Kampung Baru Jepon, Sumber Arum Cepu, dan Nglebok Cepu.

Lilik menegaskan, temuan 11 warga mengidap HIV/AIDS bukan berarti muncul 11 penderita baru. Menurutnya, bisa jadi di antara 11 orang itu beberapa tahun lalu sudah mengidap HIV/AIDS dan tahun ini sampel darahnya diambil lagi dalam sero survey.

Selain HIV/AIDS, dari hasil pemeriksaan sampel darah itu diketahui pula jenis penyakit menular seksual yang diidap dua kelompok tersebut. Yakni dua orang dinyatakan menderita sifilis.

Sumber : Jawa Pos

Read More......

Jumat, 06 Agustus 2010

Lagu Wali Band Go International

0 comments

Wali Band (Google)
KEBERUNTUNGAN rupanya selalu menyelimuti grup band Wali. Setelah menerima banyak penghargaan di dunia musik, kini band asal Blora, Jawa Tengah, itu bisa go Internasional melalui aransemen ulang lagu-lagu Wali oleh penyanyi Fabrizio Faniello dituangkan dalam versi bahasa Inggris. Kebahagian Wali kian bertambah karena seorang produser dunia telah mengontrak lagu.

“Alhamdulillah, lagu kami bisa dinikmati oleh masyarakat dunia. Kami hanya ingin didoakan agar band kami bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat,” tutur Apoy, gitaris Wali, saat ditemui di Hard Rock CafĂ© (HRC), Jakarta Pusat, kemarin.

Lagu Wali yang mendunia itu yakni berjudul I No Can Do (Cari Jodoh) dan My Heart Is Asking You (Baik-baik Sayang)


Sumber : Pos Kota

Read More......

Makan Uang Perusahaan, Karyawan Peternakan Ayam Dipolisikan

0 comments

Gambar Google
Jombang-Sugeng Winarko (29) warga Jetis Blora, Kabupaten Blora, dilaporkan oleh Roy Adi Candra (33), asal Desa Tanjung, Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, ke Polres Jombang, Rabu (4/8/2010).

Sugeng dituding menggelapkan uang perusahaan peternakan ayam potong milik Suciati (58), warga Dusun Blawen, Desa Rejoslamet, Mojowarno, sebesar Rp 1,182 miliar. Pelapor adalah karyawan perusahaan tersebut.


Berdasarkan laporan, kasus bermula ketika Sugeng, yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan peternakan ayam potong milik korban, di Dusun Nginden Rejoslamet, Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, berperilaku mencurigakan.

Sugeng yang bekerja di bagian penjualan, semula lancar menyetorkan hasil penjualan. Namun beberapa waktu kemudian uang hasil penjualan dicurigai tak disetorkan.

Maka, Kamis 8 Mei 2009, pihak perusahaan melakukan pengecekan pembukuan. Ternyata sejumlah uang hasil penjualan tak disetorkan, jumlahnya mencapai Rp 1 miliar lebih.

Pihak perusahaan pun mengklarifikasi terlapor. Saat itulah, Sugeng mengakui bahwa dirinya tidak menyetorkan uang hasil penjualan ayam potong hingga beberapa kali. Pihak perusahaan pun meminta terlapor bertanggung jawab.

Namun setiap kali ditanya soal pertanggungjawaban keuangan yang digelapkan, hanya janji yang diberikan. Bahkan, ketika pihak perusahaan melalui seorang karyawannya, yakni pelapor Roy, menagih janji, Sugeng menolak menemui. Akhirnya, pihak perusahaan melaporkannya ke Polres Jombang.

Kasatreskrim Polres Jombang AKP Heru Nurhidayat, mengaku masih melakukan pendalaman terhadap keterangan pihak pelapor. “Kami juga akan meminta keterangan sejumlah saksi, sedangkan pihak terlapor nantinya akan kita panggil,” tegasnya.

Sumber : Zona Berita

Read More......

Kamis, 05 Agustus 2010

Bupati Blora di-PTUN-kan

0 comments

Yudhi Sancoyo (Google)
Ancaman Sumaji dan kawankawan untuk mem-PTUN-kan Bupati Blora RM Yudhi Sancoyo ternyata tidak main-main. Langkah PTUN dilakukan Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ngliron 3, Randublatung, dari buntut pelantikan pengawas dan kasek. Gudatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) akan ditempuh, karena mereka menilai ada persoalan yang belum diselesaikan, khususnya kelulusan hasil seleksi calon kasek dan pengawas sekolah. ”Namun, bupati yang masa tugasnya tinggal delapan hari, tetap nekat melantiknya,” tandas Sumaji, Rabu (4/8).


”Jauh hari kami sudah mengingatkan ada pelanggaran peraturan bupati dan mekanisme yang salah dalam rekrutmen kasek dan pengawas. Peringatan diacuhkan, kami akan menggugat di PTUN,” katanya pada Wawasan. Sumaji yang juga kepala SDN Ngliron 3, Kecamatan Randublatung, Blora mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun rencana gugatan PTUN bersama peserta tes lain yang tidak lulus. Dari mereka, kata dia, kebanyakan adalah kepala SD yang masih aktif.

Dia dan kawan-kawannya mengaku tidak ingin mengejar jabatan. Apalagi dia saat ini masih kasek, hanya langkah yang akan ditempuhnya tidak lain ingin menegakkan aturan. Menurutnya, jika cara-cara ngawur dalam rekrutmen pengawas/kasek seperti ini diteruskan, ke depan akan kembali buruk. ”Soal Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) menggandeng Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah untuk menggelar tes sangat bagus. LPMP adalah lembaga dengan reputasi internasional. Namun, LPMP melampaui kewenangannya, bupati dan pejabat BKD harus bertanggungjawab,” kata Sumaji lagi.

Kecewa
Sekretaris Komisi A DPRD Blora, Edy Harsono ternyata juga kecewa dengan sikap bupati yang nekat melantik 346 pengawas/kasek berbagai jenjang. Terhadap upaya Sumaji dan kawan-kawan menempuh jalur hukum, dia dan kawan-kawan Komisi A mendukungnya. Faktanya, tambah Edy Harsono, memang ada persoalan yang belum beres, bahkan bila merujuk hasil koordinasinya dengan LPMP, pejabat LPMP mengaku kilaf, karena telah membuat kesalahan dengan melampaui kewenangan.

SUMBER : WAWASAN

Read More......

Berita Online

Copyright 2009 | Nurse | supported by XXX