Popular Posts

Berita Terbaru

Jumat, 03 September 2010

Rawan Bajing Loncat, Polisi Jaga Perbatasan Blora

0 comments

Ilustrasi (Google)
Okezone - Untuk mengantisipasi kejahatan seperti halnya bajing loncat yang kerap beroperasi di sekitar hutan jati di perbatasan Blora, Jawa Tengah dan Bojonegoro, Jawa Timur, Polres Blora menyiagakan 1.000 petugas yang akan melakukan patroli selama 24 jam.

Nantinya, petugas akan disebar di beberapa titik rawan seperti area Cabak dan Wulung yang dikenal dengan jalur tengkorak oleh para pengguna jalan, pada malam hari.

Keterangan ini dikemukakan Kapolres Blora AKBP Isnaeni Ujianto, setelah melakukan sidak kesiapan anggota serta kesiapan jalur mudik yang terangkum dalam Operasi Ketupat Candi, Jumat (3/9/2010).

Selain mengerahkan semua anggota dari 16 polsek yang ada, nantinya Polres Blora juga akan menerjunkan pasukan bantuan yang berjumlah lebih dari 1.000, petugas yang akan disebar di 11 pos pengamanan yang berada di titik rawan kejahatan serta kecelakaan.

Petugas patroli juga dilengkapi senjata serta perlengkapan P3K, serta lampu tembak, yang disiagakan untuk mengantisipasi jika ada kecelakaan yang terjadi pada mudik tahun ini.

Read More......

Kamis, 02 September 2010

Pertamina Bayar Kompensasi Warga Kedungtuban

0 comments

Kedungtuban-PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu membayar kompensasi kepada 10 warga Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah karena lahan mereka terkena imbas aktivitas pengeboran minyak.

Taufik Riyadi dari Bagian Hubungan Masyarakat PT Pertamina EP Region Jawa Field Cepu, Rabu mengatakan, pembayaran kompensiasi sudah dilakukan kepada 10 warga berdasarkan luas lahan dan tingkat kerugiannya.

"Total bantuan untuk kompensasi ini sebesar Rp85,8 juta," ujarnya seraya menyebutkan pembayaran dilakukan Selasa (31/8).

Dikatakannya, 10 warga yang menerima kompensasi tersebut adalah Kamari menerima Rp17,3 juta, Parsit Rp420 ribu, Mustajab Rp24,1 juta, Kaspandi Rp11,4 juta, Nurini Rp8,1 juta, Parji Rp3,1 juta, Sabar Rp7,5 juta, Kandar Rp8,4 juta, Purwanto Rp3,6 juta dan Juli Rp1,5 juta.

"Pertamina juga memberikan bantuan berupa tas sekolah kepada siswa di SD Negeri Bajo untuk 87 siswa, serta paket sembako kepada warga yang berhak menerima di Desa Bajo, Tanjung, dan Ngraho, masing-masing 150 paket. Ini bentuk kepeduliuan kami kepada warga," ujarnya.

Camat Kedungtuban Achmad Soewono, Rabu mengatakan, warga tersebut menerima bantuan karena terkena dampak pencemaran akibat aktivitas di sumur minyak tersebut.

"Sebelumnya, warga sempat protes terhadap limbah yang mencemari pemukiman mereka yang merembes ke tanah pertanian sehingga tanah tersebut tidak bisa ditanami," katanya.

Bahkan, kata dia, warga sempat menuntut beramai-ramai pengeboran tersebut dihentikan jika kompensasi kepada warga tidak diberikan DAN aksi tersebut juga didukung anggota DPRD setempat.

Menurut dia, proyek pengeboran di Desa Bajo, sempat menimbulkan polemik, karena warga tidak mendapatkan sosialisasi, apalagi beberapa waktu lalu pernah terjadi insiden kebocoran gas di lokasi tersebut.

"Meski berjalan dua jam, namun sempat membuat panik warga, yang selama ini belum mendapatkan sosialisasi menyelamatkan diri jika ada kecelakaan di lokasi pengeboran minyak, dengan pemberian kompensasi tersebut, diharapkan warga masyarakat sekitar bisa menerima keadaan dan pelan-pelan belajar memahami situasi atas kemungkinan yang tidak bisa diprediksi," ujarnya.

Sumber : Antara

Read More......

Berita Online

Copyright 2009 | Nurse | supported by XXX