Popular Posts

Berita Terbaru

Senin, 15 November 2010

Jelang 100 Hari, Kolbu Disorot

0 comments

Blora. Kepemimpinan Bupati Djoko Nugroho dan Wakil Bupati H Abu Nafi (Kolbu) akan memasuki 100 hari, awal pekan depan.

Pasangan bupati dan wakil bupati yang dalam Pilkada diusung gabungan partai politik; PD, PKB, PPP, Hanura, PPIB dan Partai Demokrasi Pembaruan tersebut dilantik 11 Agustus. Namun oleh salah satu partai pengusungnya, PKB, kinerja kepemimpinan Kolbu dinilai belum sesuai yang diharapkan.

‘’Menjelang 100 hari kepimpinanan Kolbu, belum ada gebrakan yang berarti baik di bidang pembangunan maupun pemerintahan,’’ ujar Ketua PKB Blora, Abdullah Aminuddin, Senin (15/11).

Menurutnya, slogan perubahan yang didengungkan pasangan Kolbu, seperti saat kampanye, realisasinya telah dinanti-nantikan masyarakat. Dia menyatakan masyarakat sudah terlanjur percaya bupati dan wakil bupati yang memimpin Blora saat ini bisa membawa
Blora ke arah yang lebih baik.

Hanya saja, kata Aminuddin, di tiga bulan pertama kepemimpinan Kolbu, perubahan tersebut belum dirasakan. ‘’Justru yang terjadi ada beberapa kebijakan yang kontraproduktif dengan perubahan ke arah yang lebih baik,’’ katanya.

Dia mencontohkan mutasi pegawai belum lama ini. Mutasi tersebut memunculkan persoalan karena beberapa pegawai yang dimutasi ternyata tidak layak atau pun tidak sesuai dengan kualifikasi keahliannya. Selain persoalan mutasi pegawai, pelaksanaan pembangunan dengan dana yang bersumber dari APBD juga belum optimal. Bahkan di beberapa instansi pelaksanaan proyek dan kegiatan mengalami kemunduran jadwal. Padahal APBD telah ditetapkan lebih awal.

Aminuddin menyatakan sebagai salah satu partai pengusung pasangan tersebut, dia mengaku mempunyai beban moral dan harus selalu menjawab pertanyaan dari masyarakat mengenai pemerintahan Kolbu. Dengan kondisi seperti itu Aminuddin mengharapkan bupati dan wakil bupati tetap menjalin komunikasi yang baik dengan parpol pengusungnya, masyarakat, kalangan DPRD maupun komponen lainnya.

Tujuannya agar semua pihak mengetahui apa saja kendala yang dihadapi pemimpinnya. Sehingga pada akhirnya akan memberikan dukungan terkait program yang bakal dilaksanakan.

Menanggapi hal itu, Bupati Djoko Nugroho mengemukakan penilaian pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan tidak bisa dilihat hanya dari satu sisi saja. ‘’Jika ada yang mengatakan pemerintahan kami sekarang ini belum ada gebrakan, itu tergatung dari sisi mana melihatnya,’’ tandasnya.

Dia menjelaskan saat ini program dan kegiatan pembangunan yang dananya antara lain bersumber dari APBD tengah dilaksanakan. Pihaknya mewanti-wanti agar proyek dan kegiatan itu dilaksanakan dengan baik. Sementara terkait mutasi pegawai beberapa
waktu lalu, bupati menyatakan ada beberapa penempatan pegawai yang kurang tepat.

‘’Saya mengakui kesalahan itu dan akan segera saya evaluasi,’’ tegasnya. Bupati menyampaikan terima kasihnya atas saran, kritikan dan masukan dari siapapun termasuk dari parpol. Menurutnnya saran tersebut akan sangat berguna untuk kemajuan Blora.

Sumber :Suara Mereka

Read More......

Pisang Aneh Tumbuh di Blora

0 comments

BLORA- Sebuah Pisang Aneh tumbuh di sebuah desa kecil di Kabupaten Blora. Tepatnya di Desa Wonosemi, Kecamatan Banjarejo. Pisang aneh tersebut sempat menggemparkan warga sekitar. Bahkan, sejumlah warga dari beberapa daerah berbondong-bondong menyaksikan langsung dari dekat. Mereka penasaran, seperti apa pisang yang aneh dan langka itu.

Pohon pisang aneh itu berbatang layaknya seperti pohon pisang biasa. Dimana, pohon itu memiliki inggi sekitar dua meter. Namun yang membedakan adalah buahnya yang kecil, padat, dan tanpa pembatas. Sekalipun buahnya padat yang melengkung dari atas ke bawah hingga menyentuh tanah. Bahkan buah pisang itu masih terus bertambah, sehingga diprediksi buahnya makin bertambah banyak. Pasalnya, pohon dan daun pisang tersebut masih segar dan hijau

Parno, salah satu warga yang bernama menyebutkan, pohon pisang aneh itu mulai nampak berbuah sekitar satu bulan lalu. Yakni, sebelum puasa. dan puncaknya keanehan terlihat pasca lebaran kemarin.

”Tanah yang ditumbuhi pisang aneh dan langka tersebut awalnya adalah lahan sawah bengkok, garapan salah satu perangkat Desa Wonosemi,” katanya.

Dia juga menyebutkan, bahwa perangkat desa yang sawahnya ditumbuhi pisang aneh tersebut telah meninggal dunia enam bulan lalu. Perangkat desa itu meninggal dunia karena sakit. Saat ini, tanahnya digarap orang yang menyewa tahunan.

Terkait asal asal usul dari mana pohon pisang aneh itu tumbuh, Parno mengaku tidak tahu. Tetapi, ada warga yang menyebutkan bahwa pohon pisang aneh itu dulunya berasal dari Gunung Lawu

Sumber : Warta Merdeka

Read More......

Berita Online

Copyright 2009 | Nurse | supported by XXX